Di tahun 2019 ini, jumlah penerima insentif atau Bantuan Kesejahteraan dari Provinsi Jawa Timur melonjak tajam naik lebih dari lipat dua. Jika tahun 2018 hanya sebanyak 383 Guru Tidak Tepat (GTT) dan Pegawai Tidak Tepat (PTT) yang mendapatkan Bantuan Kesejateraan. Tahun ini meningkat menjadi 985 GTT dan PTT.

Sungkowidipto, Kasubag Cabang Pendidikan Menegah Provinsi Jawa Timur di Pasuruan mengatakan bahwa bantuan Kesejahteraan ini sudah mulai diberikan sejak tahun 2018 lalu. Setelah SMA dan SMK dialihkan ke Provinsi Jawa Timur. Sehingga Provinsi memberikan bantuan kesejahteraan bagi guru dan pegawai non PNS di lingkungan sekolah negeri.

“Selain honor yang diberikan sekolah berdasarkan jam mengajar. Dari Provinsi diberikan tambahan berupa bantuan kesejahteraan,” terangnya.

Dikatakan bahwa untuk penerima Bantuan Kesejahteraan tahun 2019 ini memang jauh meningkat. Jika tahun 2018 lalu hanya diberikan kepada 383 GTT dan PTT. Tahun ini meningkat menjadi 985 GTT /PTT. Meningkatnya jumlah penerima bantuan kesejahteraan ini dikatakan lantaran tahun ini untuk penerima tercatat sudah bekerja sejak 27 November 2017 lalu.

“Kalau tahun lalu hanya untuk yang sudah mengabdi 5 tahun keatas, tapi tahun ini 2 tahun sudah dimasukkan data sehingga penerima cukup jauh meningkat,” terangnya.

Sungkowidipto mengatakan bahwa untuk bantuan kesejahteraan tahun ini besarnya tetap Rp 750 ribu perbulannya. Untuk awal tahun ini yaitu bulan Januari dan Februari akan dicairkan pada bulan Maret mendatang. Pemberian Bantuan Kesejahteraan ini diberikan nantinya setiap bulan dan langsung ditransfer ke rekening GTT dan PTT yang bersangkutan.

“Bantuan kesejahteraan ini adalah bentuk perhatian dari Provinsi untuk menambah kesejahteraan GTT dan PTT di lingkungan SMA, SMK dan SLB Negeri. Sehingga selain honor dari mengajar di sekolah juga diberikan tambahan dari Provinsi.” pungkasnya. (emil)