Memasuki musim kemarau, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Surya Harapan, Kecamatan Kraton mulai memanen tanaman sayur-mayur organik yang dibudidayakan di kebun agro terintegrasi miliknya secara intens. Hamparan kebun sayuran yang tampak ijo royo-royo tersebut siap dikunjungi masyarakat setiap harinya. Bahkan bagi konsumen yang ingin memanennya di kebun secara langsung.
Adalah Kangkrowi, akronim dari gabungan jenis sayuran yakni Kangkung, Terong dan Sawi yang tumbuh subur di areal perkebunan di Desa Ngempit. Ketua KIM Surya Harapan, Sukoyo menceritakan bahwa selama ini, hasil panen Kangkrowi dipasarkan ke pasar Sidogiri, pondok di sekitar Desa Ngempit, penjual sayur dan penjual mie ayam dan bakso. Ada juga konsumen yang membeli langsung ke lokasi kebun.
“Setiap harinya, konsumen suka datang langsung ke kebun untuk membeli aneka sayuran. Ya dari para santri di pondok Sidogiri juga para penjual sayuran di pasar. Mereka bilang kalau suka dengan sayuran di sini karena sehat dan aman dikonsumsi. Karena memang semua produk di kebun agro KIM Surya Harapan kami kelola dengan sehat dan ramah lingkungan. Pastinya tanpa menggunakan pupuk kimia, tapi pupuk organik”, jelasnya.
Dengan harga jual relatif ekonomis, satu ikat Kangkung dan Sawi yang terdiri dari 10 ikatan kecil dijual seharga Rp 7.500. Sedangkan dalam satu kilogram Terong dihargai Rp 5.000. Sehingga tidak heran jika peminatnya semakin banyak. Terlebih setelah dipasarkan secara daring melalui aktivitas e-commerce yang ditautkan di website KIM Surya Harapan, http://tumbaso.kimsuryaharapan.id/. Penjualan produk makin ramai, sehingga lebih memberikan nilai keenomian bagi warga Desa setempat.
Selama ini Kangrowi ditanam secara terintegrasi dengan tanaman lain di atas lahan seluas satu hektar. Ditanam juga bermacam buah-buahan. Seperti Jambu Kristal, Jambu Merah, Jambu Air, Pepaya, Delima, Sawo dan Tin. Dengan konsep mina tani, aneka kebun sayur dan buah-buahan tersebut disandingkan dengan budidaya Lele.
Setali tiga uang dengan masa panen sayuran organik, Lele segar-pun dipanen setiap hari. Dalam satu kilogramnya dibrandrol dengan harga Rp 18.000. Tidak hanya itu saja. Ikan tawar yang dibudidayakan di dalam drum dan kolam beralaskan terpal tersebut juga dijual dalam bentuk produk makanan olahan. Lele Mangut bakar, nama masakannya. Dengan bumbu rempah-rempah bercitarasa yang sangat menggugah selera. Siap memanjakan indra pengecap bagi siapa saja yang mengkonsumsinya.
“Kami juga sediakan Lele segar dan dalam bentuk olahan yaitu Lele Mangut bakar yang siap dipesan setiap harinya. Kalau Lele segar sekilonya Rp 18.000. Sedangkan Lele Mangut bakar, setiap kemasan harganya Rp 30.000. Bisa juga dipesan lewat aplikasi Tumbaso di web KIM SH. Sangat mudah kok pemesanannya. Tidak perlu datang langsung ke kebun agro”, tuturnya kepada Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan siang tadi, Selasa (7/7/2020). (Eka Maria)
4250 x Dilihat
516 Disukai
737 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar