Sebagai kawasan konservasi sekaligus pusat penelitian tumbuhan yang merupakan pemekaran dari Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi terus rajin berinovasi dan berbenah. Targetnya, masyarakat semakin berminat untuk berkunjung dan menjadikannya sebagai satu diantara kawasan destinasi wisata alam di Kabupaten Pasuruan. Demikian disampaikan Sanusi Humas Kebun Raya Purwodadi merespon peluang dan tantangan yang dihadapi jajarannya untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan alam melalui ribuan koleksi tanamannya.
Awalnya, kebun yang didirikan pada tanggal 30 Januari 1941 oleh Dr L.G.M. Baas Becking ini berada di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini diperuntukkan bagi konservasi tumbuhan dari dataran kering. Seiring dengan perkembangan jaman, kawasan hijau ini berubah menjadi kawasan wisata alam kekinian yang lebih mengedepankan pendidikan lingkungan bagi masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa.
“Total koleksi tanaman di Kebun Raya Purwodadi terhitung sampai Maret 2017 mencapai 11.848 spesimen yang terdiri dari 2.049 spesies, 969 marga dan 178 suku. Diantaranya banyak koleksi tanaman langka, seperti Adarsonia Digitata Linn atau yang lebih familiar dikenal Asem Londo, Palaquium rostratum atau Nagasari dan Pheonix atau Palem Paku. Semuanya kami kenalkan ke pengunjung lewat guide atau pemandu yang siap mengantarkan berkeliling di areal Kebun Raya”, jelasnya.
Menurutnya, upaya tersebut berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sampai April 2017, jumlah pengunjung mencapai 15.914 atau bertambah 186 orang dari tahun 2016 yang hanya 15.728 pada bulan yang sama. Diantara koleksi menarik Kebun Raya Purwodadi yang selalu dipenuhi pengunjung yakni Taman Aquatik; Taman Mexico; Taman Bougenvile; Taman Obat Koleksi Palem; beragam koleksi seperti Palem, Paku, Bambu, Mangga, Pisang dan Polong-Polongan.
“Selain melengkapi dengan pemandu, kami juga punya program lain yang dapat dimanfaatkan pengunjung, seperti Pelatihan Perbanyakan Tanaman dan Pembuatan Kompos. Bagi yang berminat bisa langsung mendaftar, minimal peserta 30 orang. Nantinya akan kami beri modul, sertifikat dan alat praktek”, urainya.
Sementara itu, Rosmida satu diantara pengunjung mengatakan, secara keseluruhan, Kebun Raya Purwodadi sudah bagus sebagai tempat wisata alam. Namun, menurutnya masih ada yang perlu ditingkatkan lagi dari segi fasilitas, misalnya ketersediaan tempat duduk yang masih bisa dipoles lagi agar tampak lebih fresh dan cantik. Sedangkan Abdul pengunjung lain menambahkan, dibutuhkan pembibitan dan perbanyakan pohon-pohon langka seperti Asem Londo untuk kemudian disebarluaskan ke khalayak. Sehingga positioning dan branding Kebun Raya Purwodadi sebagai kawasan konservasi, wisata alam sekaligus pusat penelitian semakin kuat di benak masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan. (Eka Maria)
5908 x Dilihat
1617 Disukai
512 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar