Menuju Sukorejo the City of Matoa, Kecamatan Sukorejo tak henti-hentinya melakukan pendistribusian bibit buah Matoa. Jika tahun kemarin ada sekitar 5.500 bibit yang telah didistibusikan, maka tahun ini mencapai 5.800 bibit. Seluruhnya disebar di 19 Desa di Kecamatan Sukorejo.
Menurut Camat Sukorejo, Diano Vela Very Santoso meyakini bahwa buah yang banyak tumbuh di Papua dan memiliki nama latin Donetia Pinnata/ Pometia Pinnata tersebut akan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitarnya. Ide munculnya budidaya buah Matoa dikembangkan di Sukorejo sejak tahun 2014 lalu. Hasilnya, selain rasa buah yang sangat enak dan legit, cara perawatannya-pun tidak sulit karena tidak membutuhkan kondisi tanah tertentu.
"Alhamdulillah, melihat bibit yang kita sebar dan budidayakan di sini mulai tumbuh besar. Bahkan ada yang sudah berbuah membuat kepuasan batin yang luar biasa. Saya tetap yakin dan fokus, gerakan Matoanisasi akan berdampak positif pada saatnya nanti", ujarnya optimis.
Dijelaskan Diano, Matoa memiliki bentuk buah bulat melonjong seperti buah Pinang atau telur Puyuh. Apabila muda berwarna hijau kekuningan dan masak akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Disamping itu, kulit arinya putih bening melekat pada biji, manis dan harum. Selain rasa manis pada buahnya, Matoa juga mempunyai manfaat yang bernilai ekonomi mulai dari kayu, buah bahkan daunnya.
“Kayu pohon Matoa sangat kuat dan bagus untuk dijadikan tiang bangunan, lantai, kusen, perahu dan kerajinan atau mebel karena setara dengan kayu Eboni dan Jati. Selain itu, harga buah Matoa perkilonya bisa mencapai Rp 80.000. Jadi sangat cocok untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat. Informasi terbaru dari komunitas perajin batik Matoa, daunnya per kilo dihargai Rp 25.000”, tutur pria yang hobi menyanyi itu.
Di kalangan masyarakat, nama Matoa sendiri memang belum sepopuler Mangga, Apel atau Durian. Akan tetapi akhir-akhir ini, buah Matoa banyak dicari masyarakat karena rasanya yang khas. Perpaduan antara Kelengkeng dengan rasa manis legit dan beraroma mirip Durian, Leci dan Manicu. Diano menargetkan, Sukorejo akan berubah wajah menjadi City of Matoa. Bahkan, Diano optimis bahwa Sukorejo akan memiliki Wisata Petik Matoa.
“Buah Matoa kebetulan juga tidak mengenal musim, jadi panennya bisa terus menerus. Kalau sudah jadi Wisata Petik Matoa, maka tentu akan memberikan kontribusi tersendiri untuk Pemkab Pasuruan,” jelasnya. (Sugiono KIM Sumber Mangga Makmur – Eka Maria)
10838 x Dilihat
1173 Disukai
846 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar