Untuk menekan laju inflasi di Kabupaten Pasuruan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan intens melakukan beberapa strategi yang bertujuan untuk mengendalikan harga barang-barang kebutuhan pokok dan ketersediaan pasokannya. Terlebih di saat puncak musim hujan di awal tahun 2019 yang sangat berpotensi menyebabkan turunnya tingkat produktivitas hasil panen tanaman pangan, seperti Padi dan Jagung.
Kata Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Kabupaten Pasuruan, Gatot Sutanto, pendataan harga dan stok barang kebutuhan pokok rutin dilakukan bersama Satpol PP dan Kodim 0819 Pasuruan di tiga pasar di wilayah Kabupaten Pasuruan yakni pasar Bangil, Pandaan dan Sukorejo. Seperti pemantauan harga Cabai dan Jagung yang relatif mengalami kenaikan di saat musim hujan juga komoditi pangan lainnya. Kondisi perkembangan harga di lapangan tersebut kemudian dijadikan referensi rujukan untuk memantau kondisi inflasi.
“Kami lakukan pemantauan harga di ketiga pasar yang telah ditetapkan Disperindag Provinsi Jatim. Hasilnya kami publikasikan di website SISKAPERBAPO (Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok) http://siskaperbapo.com/ setiap pukul 09.00 WIB. Harapannya, masyarakat dapat mengakses saat kondisi di lapangan”, jelasnya pada saat dikonfirmasi Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Selasa (29/1/2019).
Ditambahkan Gatot, Disperindag juga menghimbau kepada pedagang agar tidak mematok harga relatif tinggi di pasaran, sekalipun ada keterbatasan ketersediaan barang. Termasuk berkoordinasi dengan distributor komoditi pangan, berikut Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan.
“Hasil pantauan hari ini, harga beras diantaranya jenis IR 64 alhamdulillah tetap stabil di kisaran harga Rp 9.533/kg. Begitu juga dengan harga daging sapi Rp 104.333/kg, gula pasir Rp 10.333/kg dan minyak goreng curah dalam per liternya di kisaran Rp 10.833. Sehingga kami tidak melakukan operasi pasar”, tandasnya.
Meski demikian, Disperindag tetap akan menggelar kegiatan pasar murah selama bulan Ramadhan nanti atau bulan Mei 2019 di lima Kecamatan. Masing-masing, Kecamatan Gempol, Prigen, Wonorejo, Rejoso dan Purwodadi. Bulan Mei saat Ramadhan. Menurutnya, kegiatan tersebut dipastikan akan sangat mempengaruhi laju inflasi, mengingat ada pemberian subsidi bantuan transportasi dari Pemkab Pasuruan untuk para pedagang, sehingga dapat menekan biaya operasional yang berdampak pada harga jual produknya.
Sebelumnya, pada acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Jawa Timur, Rabu (23/1/2019), Gubernur Jatim, Soekarwo mengusulkan penguatan supply chain atau penyediaan barang pada rantai pasokan serta supply side atau penawaran pada konsumen untuk mengendalikan inflasi. Tujuannya ada stabilitas antara kebutuhan dan ketersediaan barang di pasaran.
“Pemerintah harus ikut menyiapkan apa saja yang dibutuhan oleh masyarakat, termasuk tersedianya pasar. Jangan sampai ketika masyarakat sudah memproduksi, tapi tidak ada yang beli. Di samping itu, Pemprov Jatim juga menerapkan aplikasi berbasis Teknologi Informasi untuk memantau harga barang kebutuhan pokok. Diantaranya lewat SISKAPERBAPO dan SIPAP atau Sistem Informasi Perdagangan Antar Provinsi. Kedua aplikasi ini sangat membantu kami dalam memantau perkembangan harga dan stok barang pokok di seluruh Jatim secara online”, pungkasnya. (Eka Maria)
3250 x Dilihat
659 Disukai
656 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar