Ketua DPR RI, Puan Maharani berkunjung ke Kabupaten Pasuruan, Rabu (15/06/2022) sore.
Kunjungannya kali ini adalah untuk melihat kondisi terkini dari sapi-sapi di Kecamatan Tutur yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) sekaligus membagikan sebanyak 1000 dosis vaksin hewan ternak khusus PMK.
Dari pantauan di lapangan, putri mantan Presiden Megawati Soekarno Putri itu tak hanya membagikan vaksin, namun juga ikut menyaksikan proses penyuntikan vaksin pada salah satu sapi perah milik anggota Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar.
Di hadapan awak media, Puan menegaskan bahwa Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu daerah pemasok susu terbesar di Jawa Timur. Dimana 30% populasi sapi perah Jawa Timur ada di Kabupaten Pasuruan.
Tak ayal, penyaluran vaksin ternak di Kabupaten Pasuruan akan menjadi prioritas, meskipun dosis yang diberikan tidak sekaligus.
"Hari ini kita kirimkan 1000 dosisi vaksin. Nanti bertahap, karena di Kabupaten Pasuruan ini populasi sapi potong dan perah cukup banyak. Kita akan kirimkan lagi dalam waktu yang tidak lama," katanya.
Di akhir pembicaraannya, Puan berharap kepada Pemkab Pasuruan agar terus melakukan berbagai macam langkah untuk menekan semakin meluasnya penyebaran PMK pada ternak sapi dan lainnya.
"Sembari menunggu datangnya vaksin, kami minta kepada Pemkab Pasuruan untuk terus memberikan vitamin maupun herbal yang bisa menjaga daya tahan tubuh ternak agar tak gampang terjangkit PMK," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Pasuruan, Dr HM Irsyad Yusuf SE.MMA mengatakan, per tanggal 14 juni lalu, jumlah sapi potong maupun sapi perah yang terjangkit PMK mencapai 2573 ekor dan tersebar di 22 kecamatan. Dari jumlah itu, 872 ekor diantaranya sudah sembuh dan 23 ekor mati.
"Ada juga 2 ekor kambing yang sakit. Tapi 1 ekor dinyatakan sembuh, karena langsung dilaporkan sehingga penangannya juga langsung dilakukan," singkatnya.
Sejak munculnya kasus PMK yang menyerang ternak sapi sejak beberapa waktu lalu, Gus Irsyad langsung membuat Surat Edaran (SE) bernomor 524.35/944/424.092/2022 tentang kewaspadaan dini terhadap PMK berikut upaya dan pengendaliannya.
Mulai dari survaillance dan tracing secara massive, sosialisasi secara intens kepada peternak, pedagang dan jagal, penyemprotan desinfektan kandang dan lingkungan serta bio safety bagi petugas yang melakukan penanganan kasus, hingga penutupan pasar hewan dan pembatasan lalu lintas ternak.
"Sampai sekarang pasar hewan masih kita tutup. Mulai 19 mei lalu sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Kami bersama Kapolres, Dandim, Kajari juga melakukan penyekatan terhadap lalu lintas ternak di beberapa wilayah yang mobilitas ternaknya tinggi. Kita juga bentuk satgas atau gugus tugas. Pokoknya kita lakukan banyak cara supaya PMK bisa kita tekan," tegasnya.
Sedangkan pada sapi-sapi yang tengah sakit, Gus Irsyad mengungkapkan bahwa petugas sudah mengobati sapi-sapi tersebut secara maksimal. Tak hanya itu saja, pemberian vitamin pada ternak juga dilakukan sembari melokalisir sapi-sapi yang sehat ke kandang terpisah.
Ia hanya berpesan kepada peternak untuk aktif melapor apabila melihat ternak-ternaknya mengalami gejala PMK.
"Yang penting segera melapor. Agar cepat kita bantu obati dan tangani, karena populasi sapi potong kita sampai 117 ribu lebih dan 97 ribu lebih sapi perah," harapnya. (emil)
3014 x Dilihat
437 Disukai
483 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar