“Peran serta kiyai, ulama dan santri pondok pesantren saya yakin dapat meminimalisir potensi ancaman keamanan sosial menjelang pemilu 2019 mendatang”.

Kata-kata di atas adalah statement Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan saat melakukan silaturrahmi ke Pondok Pesantren Darullughoh Wad Da’wah, Raci, Bangil, Kamis (01/11/2018).

Menurutnya, Pondok pesantren (Ponpes) akan terus menjadi prioritas dan perhatian Polda Jatim, utamanya dalam rangka menghadapi Pemilu 2019. Hal itu dikarenakan, Ponpes dianggap sebagai pondasi dalam menjaga kedamaian di tahun politik kali ini.

“Beragam informasi, terutama di dunia maya terus berseliweran. Bahkan, informasi dikemas dalam isu agama belakangan ini, seakan-akan tanpa filter pun terus mengemuka, hingga berujung hoaks. Maka peran kiyai, ulama dan habaib kami yakini sangat penting untuk mengarahkan semua santri dan masyarakat untuk kembali kepada kebenaran,” katanya.

Dikatakan Luki, santri dengan usia muda diperkirakan rentan, mudah terhasut adanya informasi berlatar agama hingga turut terlibat memberikan sikap dan pandangannya, yang bisa saja malah membuat kian runyam. Oleh karenanya, POLRI-TNI-Pemda dan masyarakat harus sama-sama berpegang erat menjaga NKRI.

“NKRI adalah harga mati. Saya berpesan kepada seluruh ulama, kiyai, habib hingga ustadz agar menyampaikan salam kepada santriny. Jangan terprovokasi isu agama, isu hoaks, dan hate speech atau ujaran kebencian,” tandasnya.

Dalam sambutannya, Luki menegaskan bahwa komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, kyai, ulama maupun pondok pesantren akan terus dilakukan, sebagai salah satu misi, upayanya menjaga keamanan dan kenyamanan menjelang Pemilu.

“Kita akan terus berkomunikasi satu sama lain demi menjaga negeri ini,” singkat dia. (emil)