SMPN 2 Bangil punya cara unik untuk mengurangi sampah plastic di sekolah, yakni mewajibkan seluruh siswa membawa tumbler (botol minuman) dan lunch box (kotak makan).
Kebijakan tersebut diambil oleh Kepala SMPN 2 Bangil, Tanti Rahayu dalam rangka membudayakan siswa cinta lingkungan, sekaligus menjadi langkah untuk mempersiapkan diri sebagai calon Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Saat ditemui di sekolahnya, Kamis (10/10/2019) pagi, Tanti menegaskan bahwa membiasakan siswa membawa tumbler dan lunch box adalah sebagai bagian dari gerakan cinta lingkungan untuk mendukung pengelolaan sampah. Budaya itu sudah mulai dijalankan sejak sebulan lalu.
"Jadi kita mau bangun budaya zero sampah dengan cara tidak memproduksi sampah. Idealnya begitu," katanya.
Menurutnya, kebiasaan itu mulai terpola dari rumah lalu dibawa ke sekolah. Sehingga untuk mengubahnya, dibutukan metode pembelajaran yang mampu membangun sikap kritis anak peduli dan cinta lingkungan. Dan hal tersebut menurut Tanti, secara perlahan sudah dilaksanakan oleh para guru yang diharapkan mampu mengintegrasikan muatan lingkungan hidup dalam setiap mata pelajaran.
“Semua guru harus mampu mengintegrasikan muatan lingkungan pada pembelajaran. Setiap hari kita pilih tema yang tepat dan disambungkan dengan isu lokal dan secara global akan mampu menangani 3 permasalahan utama. Yakni pencemaran lingkungan, kerusakan lingkungan dan melestarikan lingkungan,” lanjutnya.
Lebih lanjut Tanti menegaskan bahwa setiap guru diwajibkan melakukan evaluasi terhadap para siswa yang membawa atau tidak membawa tumbler dan lunch box setiap harinya. Dengan cara tersebut, para siswa akan terbiasa untuk membawa tumbler dan lunch box, sehingga tak lagi menambah sampah plastic di sekolah.
“Sesuai visi misi kita, yakni berbudaya lingkungan berdasarkan iman dan taqwa. Perilaku untuk berbudaya, yakni menyiapkan diri sebagai siswa yang mampun mengaplikasikan antara belajar dan menjadi bagian dari keluarga besar sekolah adiwiyata,” tandasnya.
Sementara itu, saat ditanya perihal persiapan menuju penilaian Adiwiyata Mandiri, Tanti mengaku siap dan optimis dapat meraih predikat Mandiri. Caranya adalah dengan mengerahkan segala inovasi, melengkapi dokumen persyaratan penilaian, dan yang paling penting adalah perilaku siswa yang berbudaya lingkungan.
“Sekolah imbas juga penting, dan kami sudah bekerja sama dengan ada lebih dari 10 sekolah adiwiyata yang masih di tingkat kabupaten. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa meraih Adiwiyata Mandiri, karena kita masih di level Adiwiyata Nasional,” urainya kepada Suara Pasuruan. (emil)
6086 x Dilihat
1451 Disukai
1151 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar