Lettu Muhammad Imam Adi, Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 Dikenal Warga Desa Semare, Kecamatan Kraton Sebagai Sosok Ramah dan Langganan Jadi Muadzin | pasuruankab.go.id
Lettu Muhammad Imam Adi, Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 Dikenal Warga Desa Semare, Kecamatan Kraton Sebagai Sosok Ramah dan Langganan Jadi Muadzin
Lettu Muhammad Imam Adi, Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 Dikenal Warga Desa Semare, Kecamatan Kraton Sebagai Sosok Ramah dan Langganan Jadi Muadzin E-Paper PDF E-Paper JPG Ringkasan AI
admin
Tahun : 2021
25 Apr
KRI Nanggala 402 hilang kontak di Laut Utara Bali. Ternyata warga Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan bagian dari kru kapal selam ini.
Ia adalah Lettu Muhammad Imam Adi, anak pertama pasangan Eddy Sujiyanto (52) dan Umi Azizah (48), warga RT 01 RW 01 Desa Semare, Kecamatan Kraton.
Eddy tak menyangka kalau putra kebanggaannya itu akan pergi untuk selama-lamanya. Ia bahkan mengaku tak ada firasat atau mimpi yang menandakan akan kepergian Imam.
Komunikasi terakhirnya dengan sang anak adalah pada hari senin (19/04/2021) pagi, yakni melalui Video Call dengan tujuan pamit untuk meminta doa keselamatan, lantaran akan menunaikan tugas berlayar di Selat Bali.
“Kalau setiap mau berlayar selalu telpon. Ya seperti biasa. Video call Cuma bilang mau layar ke Selat Bali dan monta doanya,” kenang Eddy akan perkataan terakhir putranya.
Bak petir di siang bolong. Tiba-tiba Eddy melihat ada tayangan televisi yang mengabarkan hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402. Dalam hatinya, ia berharap bukan anaknya yang ada dalam kapal tersebut.
Akan tetapi, selang beberapa saat, ia kembali menerima kabar menyedihkan. Kali ini dari sang menantu alias istri almarhum, Laras Putri (29) yang menyampaikan bahwa salah satu awak KRI Nanggala 402 adalah Imam Adi.
“Cuma bisa pasrah sama Gusti Allah aja. Mudah-mudahan ada mukjizat yang diberikan pada anak saya,” ungkapnya.
Edyy berharap, pemerintah dapat mengangkat KRI Nanggala 402 ke permukaan, dan masih berharap akan keajaiban Allah SWT yang diberikan untuk anaknya.
“Mudah-mudahan keajaiban itu ada,” singkatnya.
Di mata Eddy, almarhum adalah sosok anak yang penurut dan membanggakan. Sejak usia 3 tahun, Imam sudah bercita-cita menjadi anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia). Bahkan, dalam memorinya masih tertancap, seorang Imam kecil yang melihat prajurit TNI melintas di depan rumahnya, dan seketika bilang “besok-besok orang itu jadi anak buahku pak!
“Kebetulan ayah saya juga seorang prajurit. Jadi kayak klop kalau sudah bergurau sama Imam. Pernah beberapa kali melihat tentara lewat, dia langsung ngomong “mene-mene wong iku dadi anak buahku mbah,” terangnya.
Membanggakan bukan hanya mimpi yang terwujud, tapi bakti kepada keluarga dan masyarakat adalah kata yang Eddy sematkan pada mendiang anaknya.
Bukan tanpa alasan. Setiap kali pulang ke Semare, Imam selalu ditunggu-tunggu para jamaah masjid dekat rumahnya, lantaran memiliki suara merdu saat mengumandangkan adzan dan iqomah.
Kata Eddy, putranya tersebut selalu antusias untuk mengumandangkan adzan Shubuh dan Magrib. Saking merdunya, semua orang di kampungnya hafal betul bahwa apabila Imam tengah adzan, berarti sedang libur bekerja.
“Orang kampung hafal betul dengan Imam. Suka adzan dan iqomah di Masjid,” pungkas pria yang berprofesi sebagai Petani dan Petambak itu.
Sekarang, suara tersebut tak akan ia dengar lagi. Eddy berdoa agar seluruh amal ibadahnya diterima Allah SWT.
“Insya Aalah Husnul Khotimah meski saya berharap keajaiban. Anak saya itu penurut, penyayang dan bakti sekali sama orang tua dan masyarakat,” tutupnya. (emil)
6858 x Dilihat
1200 Disukai
637 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar