Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Kabupaten Pasuruan sukses menemukan metode baru untuk mendeteksi kebuntingan dini pada sapi, lebih cepat dan akurat dari metode lainnya.
Berbeda dengan metode-metode yang selama ini dilakukan secara konvensional melalui palpasi rectal (memasukkan tangan ke dalam alat kelamin sapi betina), Loka Penelitian Sapi Potong Grati menggunakan metode Elisa Kit Deteksi Kebuntingan, yakni mengambil sampel darah sapi kemudian dicampur dengan senyawa tertentu yang hasil akhirnya dapat diketahui hanya dua jam setelah pengambilan darah.
Dicky Pamungkas, Kepala Loka Penelitian Sapi Potong Grati mengatakan, metode Elisa Kit adalah modifikasi dari penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 2014. Hasilnya pun luar biasa, karena deteksi kebuntingan dengan metode ini terbukti memiliki keunggulan, diantaranya diagnosis kebuntingan lebih awal, aplikasi sangat mudah dan akurat, tidak menimbulkan traumatic pada sapi, meningkatkan efisiensi reproduksi dan menekan biaya produksi, memberikan informasi keberhasilan perkawinan lebih awal, evaluasi kegagalan kebuntingan lebih cepat, serta tingkat keakuratan mencapai 90%.
“Kalau metode konvensional, dibutuhkan umut kebuntingan sapi minimal 60 hari dan harus tenaga ahli bidang reproduksi. Tapi kalau metode elisa kit,kita hanya langsung bisa melakukan pengambilan darah pada sapi yang baru diIB (Inseminasi Buatan) pada umur 15 hari saja,” kata Dicky di sela-sela kesibukannya, Jumat (08/12/2017).
Ditambahkannya, yang tak kalah penting dari metode Elisa Kit ini adalah bisa diketahui informasi tentang kegagalan perkawinan setelah perkawinan alami maupun setelah Inseminasi Buatan (IB) dan dapat segera dikawinkan kembali, sehingga memperpendek masa kosong. Kata Dicky, dengan berhasilnya metode Elisa Kit, maka secara otomatis sapi induk yang diketahui telah bunting, dapat segera dipelihara secara lebih baik untuk menghindari terjadinya kegaglan kebuntingan.
“Manfaatnya banyak sekali karena muaranya adalah peningkatan efisiensi reproduksi induk dan pastinya mendukung program swasembada daging maupun program Kementerian Pertanian, yakni UPSUS SIWAB atau Upaya khusus Sapi Indukan Wajib Bunting,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dicky menambahkan bahwasanya metode Elisa Kita Deteksi Kebuntingan Dini sudah diaplikasikan ke masyarakat, baik peternak, perusahaan peternakan pembibitan sapi potong maupun acara-acara yang bersifat nasional, mulai di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, Sumatera hingga Sulawesi. Untuk merasakan manfaat dari metode ini, para peternak atau perusahaan juga tak perlu harus membayar dengan harga selangit seperti kalau menggunakan deteksi kebuntungan secara palpasi rectal (40-60 hari setelah inseminasi) maupun USG (25-30 hari) yang sangat mahal, butuh tenaga ahli dan rentan traumatic.
“Kita Pregnancy ini merupakan diagnosis kebuntingan berbasis protein spesifik dengan gradient densitas warna, akan terjadi ikatan antara antigen dalam serum darah sapi bunting umur 1-3 bulan dengan antibody poliklinal. Dalam prakteknya, darah merah pada sapi akan berubah menjadi warna kuning tua dan itu tandanya bunting. Kalau warnanya kuning muda, berarti negative bunting. Kita membacanya dengan alat yang namanya elisa reader,” jelasnya kepada Suara Pasuruan (emil)
4798 x Dilihat
774 Disukai
829 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar