Gerakan menuju smart city di Kabupaten Pasuruan dapat dimulai dari penyusunan  regulasi yang mengatur pelaksanaannya sekaligus mendirikan Pusat Layanan Terpadu yang terintegrasi baik fisik maupun digital untuk mengakomodir seluruh bentuk layanan publik sesuai regulasi dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Poin tersebut diantara quick win/ rekomendasi strategi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pasuruan di kegiatan Sosialiasi & Bimbingan Teknis Tahap II, Gerakan Menuju 100 Smart Society Kabupaten Pasuruan yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan di Kusuma Agrowisata Resort & Convention, Batu pada hari, Senin (3/9/2018) dan Selasa (4/9/2018).

Pada pemangku kegiatan smart governance yang terdiri dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah, Inspektorat, Bagian Organisasi dan OPD terkait lainnya tersebut diperoleh beberapa analisis strategis smart city. Masing-masing,  terwujudnya penyelenggaraan sistem pemerintahan yang bermutu; budaya pemerintahan bersih, akuntabel, transparan dan bebas korupsi serta terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. Tentunya sesuai dengan visi pembangunan Kabupaten Pasuruan dengan pengimplementasian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Dari sasaran smart society diperoleh beberapa strategi yaitu: 1) Penguatan SDM yang ada baik melalui peningkatan kualitas maupun komitmen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan muatan kearifan lokal; 2) Mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan untuk pelayanan pendidikan seperti penerimaan siswa baru online, e-Learning dan aplikasi data pokok pendidikan; 3) Menyediakan insentif untuk pendidik atau tenaga kependidikan di wilayah tertentu. Adalah Dinas PU Bina Marga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup dan OPD terkait lainnya yang merumuskan ketiga quick win tersebut dengan gayeng.     

Di samping itu, ada empat sasaran smart city lainnya yang juga menghasilkan beberapa strategi terbaiknya. Masing-masing, smart society, smart branding, smart economy dan smart living. Semuanya menitikberatkan pada perancangan aplikasi online dan pemberdayaan masyarakat yang disesuaikan dengan bidang kerja.

Menurut Staf Ahli Kementerian Kominfo bidang Teknologi, Herry Abdul Azis, dari quick win yang diperoleh dari hasil diskusi panel yang berlangsung dinamis selama dua hari tersebut akan dijadikan bahan rujukan untuk menyusun masterplan Gerakan Menuju 100 Smart City Kabupaten Pasuruan. Di dalamnya memuat abstraksi program kegiatan untuk 5-10 tahun mendatang.         

“Dibutuhkan sinergi dan keseriusan dari seluruh OPD di Kabupaten Pasuruan untuk mewujudkan gerakan menuju smart city. Dari diskusi panel yang melibatkan ke-6 sasaran smart city kita bisa memetakan kesiapannya anggaran dan infrastruktur (fisik, digital dan sosial). Sehingga diharapkan ada kematangan persiapan, baik dari sisi organisasi, tata kelola, SDM maupun manajemen”, tandas pria berkacamata paruh baya yang dikenal ramah dan enerjik ini. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Syaifudin Ahmad mengatakan, dilaksanakannya Bimtek Tahap II Gerakan Menuju 100 Smart City Kabupaten Pasuruan sebagai bentuk keseriusan Pemkab Pasuruan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang cerdas berbasis digital. Dukungan penuh dari seluruh OPD di lingkungan Pemkab Pasuruan menjadi modal utama dalam mempersiapkannya. Sehingga kedepannya dapat diwujudkan pengintegrasian TIK yang saling terhubung untuk memberikan pelayanan publik prima kepada masyarakat. (Eka Maria)