Selain dikenal sebagai kawasan industri, Kabupaten Pasuruan populer sebagai daerah penghasil produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berkualitas. Tidak terkecuali aneka produk makanan yang dapat dijumpai di setiap Kecamatan.

Sebutan sebagai daerah penghasil ikan Lempuk diantara predikat yang disandang sampai saat ini, mengingat spesifikasi produk yang sangat khas dan tidak dijumpai di daerah lain. Diproduksi oleh para pelaku UMKM di Kecamatan Grati, ikan berukuran mini dengan kandungan gizi melimpah yang perkembangbiakannya hanya di danau Ranu tersebut sangat digemari masyarakat. Rasanya yang gurih dan renyah siap menggoyang lidah pecinta kuliner yang selalu datang kembali untuk memesannya.           

Diolah menjadi makanan ringan dengan aneka rasa mulai original, jeruk purut, barbeque, balado dan rasa pedas, Lempuk chrispy menjadi makanan favorit yang tidak hanya dicari masyarakat di Jawa Timur serta kota-kota besar di tanah air saja. Tetapi sudah go international melanglang-buana ke beberapa benua.

Adalah Siti Aisah, sosok dibalik lahirnya produk berlabel Aisah Lempuk Chrispy. Perempuan berusia 29 tahun yang menekuni bisnisnya sejak tahun 2017 silam. Meski tergolong masih baru sebagai produsen, tetapi dari segi jejaring penjualannya terbilang luas. Sebaran konsumennya tidak hanya merambah ke beberapa negara tetangga di lingkup Asia seperti Singapura dan Hongkong saja, melainkan sampai ke Australia, Amsterdam bahkan ke negara Amerika latin,  Equador.   

“Selama ini strategi penjualan kami memanfaatkan media sosial, facebook di akun Aisah Lempuk Chrispy. Jadi lebih banyak menerima penjualan dengan sistem online. Alhamdulillah pesanan demi pesanan terus mengalir. Pernah beberapa tahun lalu dapat orderan dari Amsterdam dan negara lainnya senilai 15 juta Rupiah. Kami terbantu ada ibiu-ibu di DPR RI yang membawa produk Lempuk Aisah di sela kunjungannya ke beberapa negara. Juga ibu-ibu Kedubes Indonesia di Equador”, ceritanya kepada Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan dengan nada sumringah.

Menurutnya, selain faktor luasnya networking pemasaran yang bagus dan kontinyu, kualitas dan citarasa produk yang tetap terjaga merupakan modal utamanya dalam mempertahankan branding produknya di pasaran. Semua bahan baku kami peroleh dari nelayan Lempuk langsung, jadi selalu terjaga kesegaran ikannya. Sehingga setiap harinya ia menerima pesanan hingga 30 kg untuk beragam kemasan. Baik dalam packaging toples dengan berat bersih 350 gram maupun dalam wadah plastik bening kemasan 250 dan 100 gram.

Setali tiga uang, hal itu juga yang dirasakan oleh Isrina Khasanah, pemilik label Isrina Lempuk. Bertempat di tokonya Nila Karya yang berada di Jl Pahlawan Ranuklindungan, Kecamatan Grati, ia juga berharap, bermacam produk Lempuk olahannya akan semakin dikenal di mancanegara. Tidak hanya dalam bentuk Lempuk chrispy saja, tetapi ia juga mengolahnya menjadi rempeyek dan rambak Lempuk.

Di tangan perempuan paruh baya yang pernah mendapat Juara Ketiga Kategori Usaha Pemula Kelompok Makanan dan Minuman, Sampoerna Award 2013 ini, ia mampu memberdayakan kaum hawa di lingkungan tempat tinggalnya dalam usaha yang digelutinya lebih dari satu dekade tersebut. Pameran demi pameran-pun sudah kerapkali diikutinya. Dibawah binaan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pasuruan, Isrina bersama para pekaku UMKM lainnya seringkali mempromosikan produk-produk unggulannya di beberapa kota besar di Indonesia. Seperti Jakarta, Batam, Surabaya, bahkan pernah dipamerkan ke Malaysia.

Berkat pemanfaatan marketplace juga, produk-produknya semakin diminati para pecinta Lempuk dalam jumlah pesanan partai. Pun demikian dengan media sosial seperti WhatsApp Group di nomor 081334345050 yang tetap dijadikannya sebagai sarana promosinya sampai saat ini.  (Eka Maria)