Memasuki tahun-tahun politik yang sudah di depan mata, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan berkewajiban senantiasa menjaga netralitas dalam Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Penegasan bersifat instruksi kolektif itu disampaikan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto sesaat setelah pengajian rutin Khotmil Qur'an berakhir.

Dilaksanakan di Command Center Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada hari Kamis (16/11/2023), pria berkacamata berpembawaan enerjik tersebut menggarisbawahi tentang kode etik yang harus dipatuhi oleh ASN di saat memasuki Pemilu. Baik yang ditunjukkan dengan menjaga ucapan dalam bermedia sosial agar tidak menunjukkan keberpihakan kepada calon tertentu maupun gestur tubuh bermakna simbolik.

"Saya minta seluruh ASN bisa bersikap netral. Kita semua harus menjaga netralitas, sebagaimana yang sudah diamanatkan oleh UU. Jangan sampai terlibat di dalam politik praktis. Jangan mendukung calon-calon yang akan maju dalam Pemilu," pintanya dalam pengajian yang dilaksanakan secara hybrid dengan peserta ASN seluruh Perangkat Daerah dan beberapa stakeholders Pemerintah Kabupaten Pasuruan tersebut.

Didampingi oleh Sekretaris Daerah Yudha Triwidya Sasongko, Staf Ahli, Asisten dan Kepala Bagian Kesra Kabupaten Pasuruan, Pj. Bupati Andriyanto kembali mewanti-wanti kepada ASN, baik PNS maupun pegawai non PNS agar benar-benar menjaga ketidakberpihakan kepada calon yang berpartisipasi dalam Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Termasuk larangan menunjukkan gestur tubuh bermakna simbolik, sekalipun melalui pose foto.

"Mulai tanggal 28 November 2023, kita memasuki tahun politik, utamanya fase bulan kampanye selama sekitar 75 hari. Untuk itu, ASN jangan masuk ke ranah politik dengan jaga netralitas. Jangan sampai memberikan gestur/ gerakan tangan yang melambangkan angka/ nomor urut calon. Sekalipun dalam pose foto yang tidak disengaja," tegasnya. (Eka Maria)