Untuk mewujudkan generasi emas, Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Kabupaten Pasuruan secara kontinyu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola asuh orang tua yang baik dan benar. Bersinergi dengan Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, edukasi parenting yang juga ditujukan untuk menciptakan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Pasuruan tersebut disampaikan dalam kegiatan dialog interaktif di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Pasuruan.
Kasi Ketahanan Keluarga Dinas KBPP, Sumarni, dialog interaktif dilakukan setiap hari Kamis dengan tema berbeda di setiap minggunya. Sesi talkshow perdana dilaksanakan pada minggu pertama di bulan September 2018 yaitu pada hari Kamis (6/9/2018), membahas tentang bagaimana cara mendidik anak dengan baik, benar dan pintar.
“Mendidik anak merupakan salah satu tugas dan tujuan orangtua yang seharusnya dimulai sejak anak berada di dalam kandungan hingga menginjak dewasa. Pendidikan keluarga sangat penting untuk diberikan kepada anak agar dapat tumbuh dengan optimal. Maka dari itu, pendidikan keluarga merupakan long life education karena tidak mengenal batas usia maupun waktu”, terangnya.
Menurutnya, orangtua perlu memberikan asah, asih dan asuh yang sesuai dalam mendidik anak supaya anak dapat menyatu dengan lingkungannya. Tentunya, tidak hanya ibu, peran dan sosok ayah juga sangat dibutuhkan dalam membentuk karakter anak dalam setiap proses tumbuh kembangnya supaya tidak merasa terombang-ambing. Ke depannya, anak dapat tumbuh menjadi pribadi mandiri dan tangguh.
Cara berkomunikasi dengan anak juga merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan oleh setiap orangtua. Saat anak menginjak usia balita, anak menjadi sangat kritis dan mulai bertanya segala macam hal. Oleh karenanya, peran orangtua dalam membimbing anak sangat diperlukan dengan memberikan kasih sayang sewajarnya dengan sikap komunikatif. Sehingga mereka dapat menceritakan segala hal yang terjadi padanya, terutama kegiatan di luar rumah. Hal tersebut dilakukan agar anak mampu merangsang otak untuk berpikir dan berkomunikasi.
Ditambahkan Konselor di Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera, Rizqy, disitulah dibutuhkan pola asuh/ parenting yang bagus dalam membimbing putra-putrinya agar bijak dalam menggunakan gadget. Orangtua harus mampu memanfaatkannya untuk media belajar anak. Terlebih dari itu, orangtua harus mampu memusatkan pikiran anak untuk memilih permainan tradisional daripada permainan gadget.
“Gadget sangat tidak bagus untuk otak anak. Hasil studi WHO menyatakan, anak dibawah usia 10 tahun dapat terkena gangguan mental yang disebabkan gadget. Jadi, orangtua sebaiknya harus lebih bijaksana dan banyak memberikan pendampingan. Mereka perlu diajarkan kemandirian dan cara memberikan pendapat dengan baik dan benar sejak usia dini. Karena kebanyakan anak meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya”, tandasnya di akhir perbincangan. (Eka Maria+Dewi)
2228 x Dilihat
440 Disukai
463 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar