Untuk mengenalkan sekaligus mengangkat citra Jawa Timur yang kaya akan hasil karya seni, produk UKM hingga keanekaragaman budaya serta dalam rangka memeriahkan MTQ Jatim ke XXVII tahun 2017 di Kabupaten Pasuruan, Pemprov Jatim menggelar Pameran Produk Unggulan di Halaman Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan, Senin (02/10).

Pameran tersebut dibuka oleh Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, dan disaksikan Bupati Sampang, Fadhillah Budiono, Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno, para anggota Forpimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kota dan Kabupaten Pasuruan, para pejabat di Lingkup Pemprov Jatim.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Pasuruan mengatakan, Soeharto mengatakan, total peserta Pameran Produk Unggulan mencapai 38 stan yang berasal dari 38 kota/kabupaten se-Jawa Timur. Produknya pun beragam, mulai dari makanan minuman (mamin), batik, logam, perhiasan, sandal dan sepatu, tas, buah dan sayur, serta produk-produk khas daerah masing-masing.

“Pameran ini berlangsung sampai berakhirnya MTQ Jatim 2017, sehingga para pengunjung bisa terus datang dan menikmati pameran ini dengan harga yang murah, karena tidak harus jauh-jauh ke kota atau kabupaten yang dituju,” kata Soeharto dalam laporannya.

Sementara itu, Bupati Irsyad menandang pameran ini sebagai momentum yang tepat untuk ajang promosi produk ungggulan binaan pemerintah kota/kabupaten, provinsi, BUMN maupun pengusaha swasta se-Jawa Timur.

“Pameran ini sangat ideal dalam rangka menampilkan produk-produk hasil karya, termasuk pondok pesantren, karena akan menjadi wahana pembelajaran bagi pelaku usaha dari pondok pesantren  agar dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya,” tegas Irsyad di hadapan para undangan.

Tak hanya itu saja, adanya pameran produk unggulan menurut Irsyad juga dianggap penting dan tepat waktu di-tengah-tengah upaya pemerintah dalam menghadapi persaingan di era global.

“Sentra-sentra produksi daerah yang berbasis ekonomi kerakyatan perlu terus menerus dikembangkan. Semangat berkarya dan berkreasi perlu difasilitasi, diberikan kemudahan dengan memberikan kesempatan kepada para pengrajin dan pengusaha daerah, untuk memamerkan karya-karyanya agar semakin dikenal, tidka saja di dalam negeri, tetapi juga oleh masyarakat internasional,” urainya. (emil)