Meski sudah turun hujan, produksi garam di Kabupaten Pasuruan terus dilanjutkan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo melalui Soegeng Subijanto selaku Kabid Usaha Perikanan mengatakan, produksi garam terus dilanjutkan untuk dapat mencapai target tahunan yang dipatok sebesar 15.600 ton.
Sedangkan hingga akhir oktober lalu, produksi garam di Kabupaten Pasuruan mencapai sekitar 9600 ton. Oleh karenanya, para petambak garam terus digenjot untuk terus memproduksi garam sesuai target yang diharapkan.
“Sekarang jumlah produksi garam sudah mencapai 61 persen dari target yang ditetapkan. Maka dari itu, produksi garam terus kita genjot dengan harapan bisa sesuai dengan apa yang kami harapkan,” kata Soegeng, saat dihubungi via telepon, Sabtu (07/11/2020).
Hanya saja, meski tetap dilanjutkan, proses produksi garam juga sempat terganggu lantaran turunnya hujan beberapa hari lalu.
“Di Pasuruan sempat hujan yang deras sekali hingga 8 jam. Itulah yang sangat berpengaruh terhadap penjemuran atau pengeringan garam itu sendiri. Tapi kalau ditanya apa masih produksi, ya masih banyak yang jalan,” jelasnya.
Soegeng menjelaskan, untuk tahun 2020 ini, masa awal panen garam agak sedikit mundur. Hal itu disebabkan sampai akhir Juni ini masih masa peralihan dan belum memasuki musim kemarau. Sehingga produksi garam baru dimulai sejak Agustus lalu.
“Untuk produksi garam tahun ini memang mundur. Jika tahun lalu produksi garam sudah dimulai pada Mei –Juni, namun tahun ini produksi garam baru dimulai Agustus mendatang,” terangnya.
Biasanya produksi garam sendiri memang dimulai setelah Lebaran. Namun, imbas Pandemi Covid-19 membuat banyak pekerja yang biasanya dari luar daerah masih belum datang. Kata Soegeng, hal inilah yang membuat persiapan garam baru dimulai bulan agustus.
“Termasuk petambak biasanya baru mulai persiapan saat benar-benar tidak ada hujan. Dan ada kendala juga di pekerja tambak yang dari luar kota masih belum datang imbas corona,” imbuh
Lebih lanjut Soegeng menegaskan bahwa proses persiapan sampai produksi garam memang membutuhkan waktu yang lamaBaik itu persiapan lahan, perbaikan pematang, persiapan meja garam, sampai persiapan produksi seperti kincir angin dan pemasangan geoisolator.
Seperti diketahui, tahun lalu, produksi garam di Kabupaten Pasuruan sudah cukup bagus. Dari target sebesar 15.555 ton bisa realisasi mencapai 25.163 ton. Sedangkan target tahun 2020 ini sebesar 15.600 ton. Menurut Soegeng, untuk produksi garam tahun ini memang ada tantangan. Selain kemarau basah, pengaruh anomali La Nina yang menyebabkan hujan bisa turun di bulan Oktober sampai November juga menghambat produksi garam.
“Jelas La Nina ini berpengaruh, tapi karena hujan masih bersifat lokal. Sehingga tambak garam masih bisa kering dan kami tetap optimis pada November adalah masa puncak panen garam,” ujarnya. (emil)
3409 x Dilihat
485 Disukai
474 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar