Meski Kasus Stunting Menurun, Dinkes Kabupaten Pasuruan Ingatkan Ibu Hamil Agar Jaga Asupan Gizi Anak Mulai 1000 Hari Kehidupan
Meski Kasus Stunting Menurun, Dinkes Kabupaten Pasuruan Ingatkan Ibu Hamil Agar Jaga Asupan Gizi Anak Mulai 1000 Hari Kehidupan E-Paper PDF E-Paper JPG Ringkasan AI
admin
Tahun : 2021
07 Jan
Sepanjang tahun 2020 kemarin, jumlah bayi dan balita di Kabupaten Pasuruan yang mengalami stunting mencapai 10.876 anak.
Jumlah tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2019.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Dr Ani Latifah melalui Kabid Kesmas (Kesehatan Masyarakat), Endah Yuliastuti mengatakan, apabila diprosentasekan, maka setidaknya 10.876 anak sama dengan 21,4% dari total bayi atau balita yang ditimbang selama tahun 2020. Jumlah tersebut tersebar di hampir semua wilayah. Utamanya 10 desa yang menjadi lokus (lokasi khusus) stunting. Diantaranya Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo; Desa Petung, Kecamatan Pasrepan; Desa Semare, Kecamatan Kraton; Desa Tenggilisrejo, Gondangwetan; Desa Rejoso Kidul, Rejoso; Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan; Desa Rebalas dan Kedawung Wetan, Grati; Desa Pasinan, Lekok; serta Desa Watuprapat, Kecamatan Nguling.
"Bukan berdasarkan jumlah keseluruhan bayi dan balita se-Kabupaten Pasuruan. Melainkan dari total yang ditimbang di tempat pelayanan seperti posyandu, polindes, puskesmas dan layanan kesehatan lainnya," kata Endah di sela-sela kesibukannya, Kamis (07/01/2021) siang.
Adapun total jumlah bayi dan balita yang ditimbang sepanjang tahun 2020 sebanyak 50.746 anak. Jumlah tersebut sejatinya masih belum separuh dari sasaran penimbangan yang ditargetkan hingga mencapai 118.492.
"Sasarannya banyak sekali. Tapi karena Pandemi Covid-19, maka kegiatan penimbangan bayi dan balita tak lagi digelar. Dan sebagai gantinya adalah kunjungan rumah dan janji temu,"
Sedangkan pada tahun 2019, jumlah bayi dan balita stunting di Kabupaten Pasuruan lebih banyak. Yakni mencapai 18.678 anak atau 22,5% dari 82.963 bayi dan balita yang ditimbang di tahun yang sama. Kata Endah, menurunnya jumlah kasus stunting di Kabupaten Pasuruan tak lain karena komitmen semua pihak. Utamanya pemahaman setiap orang tua akan pentingnya asupan gizi anak mulai dari 1000 hari kehidupan sampai anak berusia 2 tahun.
"Setiap ibu hamil harus bisa memperhatikan asupan gizi jabang bayi yang dikandungnya sampai usia dua tahun. Ini semata-mata agar si anak tidak sampai mengalami stunting," terangnya.
Sampai sejauh ini, Dinkes Kabupaten Pasuruan tak henti melakukan berbagai macam kegiatan dalam rangka menekan angka stunting. Salah satunya melalui pemberian makanan tambahan (susu) untuk bayi dan balita stunting hingga pemberian tablet penambah darah bagi remaja perempuan yang akan menikah.
"Kegiatan kita banyak. Ada pemberian makanan tambahan bagi bayi dan balita. Ada juga tablet penambah darah supaya tidak gampang kena anemia atau darah rendah, dan kegiatan lainnya," ungkapnya kepada Emil Akbar. (emil)
4003 x Dilihat
589 Disukai
467 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar