Penerbitan sertifikat Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2021 di Kabupaten Pasuruan belum mampu mencapai target. Dari target 79.596 bidang, yang sudah terbit sertifikat hanya 47.319 bidang.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pasuruan, Sulam Samsul mengatakan, meski tidak mencapai target dari sisi penerbitan, namun program tersebut telah terlaksana 100%.

Dalam artian, dari target penerbitan sertifikat, tidak semuanya bisa diterbitkan lantaran ada beberapa kendala yang datangnya dari si pemohon itu sendiri. Yakni sedang berada di luar daerah maupun faktor ketidakmampuan dalam hal pembayaran biaya pra sertifikasi.

"Ya mungkin orangnya tidak ikut PTSL. Tapi seandainya mau ikut PTSL, maka tinggal menerima sertifikat tanpa melalui proses pengumuman dan lain sebagainya," kata Sulam di sela-sela kesibukannya, Minggu (09/01/2022) sore.

Dengan adanya kendala itu, maka penerbitan sertifikat belum bisa dilakukan. Kata Sulam, total ada 35. 213 bidang tanah yang statusnya masih K31, yakni belum terbit namun sudah terdaftar dan hanya tinggal menunggu penerbitan saja.

"Fisik dan yuridis tanah itu milik siapa, kita sudah punya. Dari target yang dipatok, secara penerbitan memang tidak sampai, tapi semuanya sudah terlaksana 100%," jelasnya.

Terlebih berbicara tentang puldadis (pengumpulan data yuridis) PTSL justru melebihi 100%. Dijelaskan Sulam, prosentasenya sudah mencapai 103,50 persen atau sudah sebanyak 82.397 bidang. 

Begitu pula survey pengukuran tanah program PTSL bahkan mencapai 104 persen, yakni dari target 56.871 menjadi 59.357 bidang. 

"Alhamdulillah, dari kerja keras semua tim, masalah pengukuran tanah maupun puldadis sudah melebihi 100%," singkatnya. 

Sementara itu, saat ditanya perihal target penerbitan sertifikat program PTSL di tahun 2022, Sulam menegaskan bahwa target program PTSL di tahun ini bisa dikatakan terjun bebas dari tahun lalu. 

Yakni hanya sekitar 37 ribu bidang dan fokus di tiga kecamatan, diantaranya Tutur, Sukorejo, dan Wonorejo. 

"Saya berharap target tersebut bisa tercapai. Kenapa turun, ya karena memang masih dalam situasi Pandemi Covid-19, target pun diturunkan," tutupnya. (emil)