Hari ketiga pelaksanaan Sub Pin (Pekan Imunisasi Nasional) Polio, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Ny Luhur Andriyanto melakukan monitoring, Rabu (17/01/2024) pagi.

Monitoring kali ini dilakukan di Balai Desa Plinggisan, Kecamatan Kraton.

Pantauan di lapangan, Balai Desa Plinggisan ini  digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan sub pin polio.

Total ada 216 anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari di Desa Plinggisan yang mendapat imunisasi polio. Seluruhnya tuntas dalam satu hari.

Kabid P2P (pencegahan dan pengendalian penyakit) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Arif Junaedi mengatakan, Desa Plinggisan masuk wilayah kerja Puskesmas Ngempit. Dimana total ada 5463 anak yang menjadi sasaran imunisasi, dan ditargetkan selesai dalam satu pekan.

"Kalau di Plinggisan sendiri ada 216 anak yang diimunisasi. Cepat sekali hanya beberapa jam selesai," katanya.

Dijelaskan Arif, dalam imunisasi polio, setiap anak akan mendapatkan dua kali dosis. Yakni dosis pertama dengan dua kali tetes, dan dosis kedua dua tetes yang akan diberikan dalam jangka waktu 30 hari lagi.

"Dua dosis empat tetes. Dosis pertama ya hari ini diberikan dua tetes. Dan dosis kedua dilaksanakan sebulan lagi," terangnya.

Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, Ny Luhur Andriyanto melihat seluruh orang tua menginginkan anak-anaknya sehat dan terbebas dari polio.

Hal itu dibuktikan dengan antusiasme para ibu  yang menemani anak-anaknya antri mendapatkan giliran imunisasi.

"Kelihatan semua antuasias mulai datang  sampai giliran diimunisasi. Semua anak mau diimunisasi, karena kalau mungkin disuntik banyak yang lari. Tapi berhubung ini kayak minum air, semuanya nggak takut," ungkapnya.

Dengan semaraknya pelaksanaan Sub Pin Polio hingga hari ketiga pelaksanaan, istri Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto ini optimis capaian sasaran imunisasi 100% hingga hari terakhir imunisasi.

"Mudah mudahan tercapai 100 persen. Karena dalam dua hari ini saja sudah tercapai 40 persen. Sudah luar biasa, karena mungkin ada beberapa anak yang belum pernah ditimbang atau tidak aktif kemudian terjaring dalam imunisasi. Tidak melulu yang ada di KMS saja, tapi yang lainnya juga ikut imunisasi," tegasnya.

Untuk bisa mencapai 100%, Ny Luhur mengintruksikan seluruh Ketua TP PKK Kecamatan hingga desa/kelurahan agar menyampaikan informasi sub pin polio ke seluruh kader kesehatan, tokoh masyarakat hingga seluruh rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).

Bahkan, PKK juga harus jemput bola ke lembaga pendidikan dasar seperti PAUD, TK, RA, SD/MI agar seluruh orang tua menyadari betapa pentingnya imunisasi polio.

"Kami intruksikan kepada PKK mulai kecamatan sampai desa/kelurahan untuk menyampaikan informasi seluas-luasnya dan jemput bola ke RA/TK/MI/SD," urainya.
Termasuk untuk para ibu yang bekerja alias wanita karir, wajib mengimunisasikan anaknya agar terhindar dari polio. Hal itu lantaran puskesmas atau posyandu maupun pos kesehatan terdekat terus melayani sampai sore.
"Kalau ibu adalah wanita karir dan pulang kerjanya jam 3 atau 4 sore, maka pulangnya bisa langsung membawa anaknya ke pos-pos terdekat, pasti dilayani," harapnya. (emil)