Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus menunjukkan komitmennya dalam mereduksi angka kecelakaan kereta api. Diantaranya dilakukan dengan mengoperasikan palang pintu perlintasan sebidang kereta api. Seperti yang hari ini, Kamis (19/12/2024) diresmikan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis di Sentra Bangil Kota Bordir (BANGKODIR).
Total ada 10 palang pintu pelrintasan kereta yang diresmikan. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan standart keselamatan di perlintasan sebidang kereta api. Dengan demikian akan mengurangi tingkat resiko kecelakaan pada perlintasan sebidang.
"Tidak sedikit kecelakaan di perlintasan kereta yang ada tutup pintunya. Apalagi yang tidak berpalang pintu. Karena itu selain ini sudah ada pintu palangnya, bisa ditambahkan rambu-rambu atau papan peringatan dengan tulisan berukuran besar. Sehingga masyarakat lebih waspada lagi," tuturnya.
Di sisi lain, Pj. Bupati Nurkholis menyerukan kepada pengguna jalan agar senantiasa meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas saat melewati perlintasan sebidang kereta api. Baik yang dilengkapi palang pintu maupun tidak.
"Ini menjadi komitmen kita bersama. Mudah-mudahan apa yang sudah kita bangun bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Mudah-mudahan pengguna jalan bisa lebih hati-hati dan disiplin lagi dalam melintasi rel kereta. Sehingga bisa mengurangi potensi terjadinya kecelakaan seminimal mungkin," tandasnya.
Ditambahkannya, pengguna jalan raya wajib mendahulukan perjalanan kereta api. Hal itu sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 124 yang menyatakan pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.
"Terimakasih kepada Kadishub Jatim yang diwakili Pak Kabid dan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya. Mudah-mudahan di tahun-tahun depan kami diberi anggaran DBHCHT lebih banyak lagi. Kalau tahun depan ada kelonggaraan penggunaannya, maka akan lebih banyak lagi perlintasan kereta berpalang pintu yang akan kami buat," ucapnya.
Di penghujung sambutan singkatnya, Pj. Bupati Nurkholis berharap agar di tahun-tahun mendatang ada penambahan besaran anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT). Utamanya dapat dialokasikan untuk menambah pembuatan palang pintu perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Pasuruan.
"Pemkab Pasuruan sangat berkomitmen dalam menjaga standart keselamatan pengguna jalan yang melintasi rel kereta api sebidang. Tapi terkendala anggaran karena ada pembatasan penggunaan dana DBHCHT. Solusinya, kami berkirim surat permohonan dukungan ke Dinas Perhubungan Jatim dan PT KAI karena ini berhubungan dengan nyawa pengguna jalan. Jadi harus sangat berhati-hati betul dan ini menjadi urusan kita bersama," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan mengapresaisi upaya Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam meningkatkan keselamatan transportasi, khususnya bidang perkeretaapian. Sekaligus berharap kepada masyarakat agar tertib berkendara utamanya pada saat melewati perlintasan kereta api sebidang.
"Kami apresiasi Pemkab Pasuruan terutama Dinas Perhubungan yang cukup berperan aktif terkait pengamanan perlintasan sebidang dengan membuat palang pintu. Juga menyiapkan SDM untuk menjaga pintu perlintasan kereta agar lebih baik lagi," katanya.
Menurut Denny, perlintasan sebidang yang sudah tercatat memang banyak. Tetapi masih banyak pula pelrintasan sebidang yang tumbuh liar. Oleh karenanya, ia meminta Forkopimda agar berperan aktif membantu sosialisasi tekait perlintasan liar.
"Pintu yang terjaga saja bisa menimbulkan kecelakaan. Apalagi perlintasan tanpa palang pintu yang tidak dijaga sama sekali. Sementara, Dirjen Pekeretaapian terus meningkatkan baik frekuensi atau kecepatan. Jadi pelayanan kecepatan kereta api semakin tinggi bisa sampai 120 km/jam. Maka kami berharap, jangan sampai resiko kecelakaan semakin tinggi juga. Kami harapkan ada pos jaga di perlintasan bisa mengurangi kasus kecelakaan," ujarnya.
Diketahui, Kabupaten Pasuruan memiliki 60 titik perlintasan sebidang. Pada 2023 terdapat 5 titik yang dibangun dari DBHCHT dan 19 titik yang telah dibangun berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi dan DBHCHT. Total terbangun sampai dengan akhir tahun 2024 sebanyak 25 palang pintu. Kata Kepala Dinas Perhubungan, Eka Wara Brehaspati, hingga tahun ini sudah ada 19 titik perlintasan berpalang pintu dan pos jaga. Lokasinya tersebar di Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Beji, Kecamatan Bangil, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Grati dan Kecamatan Nguling.
âJumlah personel penjaga palang pintu yang telah di uji kompetensikan melalui PT. Mitra Tata Kerja Kabupaten Sidoarjo di Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun sebanyak 76 personel. Rinciannya, setiap 19 palang pintu, masing-masing 4 orang,â imbuhnya. (Eka Maria)
0 Komentar