Panen Raya, Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Festival Mangga Klonal 21 (Mangga Alpukat) di Packing House Desa Oro-Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Sabtu (27/10/2018).
Festival tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron, dan dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan, anggota DPRD, Rochani Siswanto, Sekda Agus Sutiadji, dan ratusan pengunjung yang memadati lokasi tersebut.
Agung Mariyono, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan mengatakan, tujuan dilaksanakannya Festival Mangga Klonal 21 adalah untuk mempopulerkan menjadi buah khas Kabupaten Pasuruan, yang dampaknya adalah semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pasuruan.
“Dari sisi pariwisata, kita genjot festival ini untuk menggelorakan Mangga Klonal 21 atau Mangga Alpukat menjadi ikon buah khas Kabupaten Pasuruan. Sekarang banyak diburu, bahkan sebelum pembukaan ini digelar, pengunjung sudah banyak yang membeli mangga alpukat,” katanya.
Ditambahkan Agung, festival mangga klonal 21 digelar selama dua hari berturut-turut, yakni mulai 27-28 Oktober 2018. Total ada 13 stan penjual mangga yang disiapkan, di mana 80% menjual mangga klonal 21, dan sisanya mangga manalagi, gandik, lalijiwo dan mangga garifta.
“Terkadang pembeli ingin variasi, jadi kami silahkan para penjual untuk tak hanya membawa mangga klonal 21 saja, melainkan juga jenis mangga yang lain,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Ihwan menjelaskan, potensi penyebaran mangga klonal 21 terbagi di 3 wilayah, yakni Kecamatan Rembang, Wonorejo dan Sukorejo. Kawasan tanaman mangga gadung klonal 21 di Kabupaten Pasuruan mulai berkembang sejak tahun 1994 melalui program Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu.
“Sekarang berkembang lebih dari 2500 hektar dengan jumlah tanaman lebih dari 500 ribu pohon yang didukung dengan pusat pemasaran lokal, regional dan nasional. Pendekatan pengembangan agribis tanaman hortikultura mangga gadung klonal 21, berbasis kawasan, dengan harapan lebih efektif dalam pengembangan wilayah, sarana dan prasarana, cakupan areal yang lebih luas dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas serta kualitas produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani,” tegas Ihwan di sela-sela acara.
Sementara itu, Wakil Bupati Pasuruan,KH Abdul Mujib Imron, mengingatkan petani mangga alpukat atau mangga klonal 21 untuk terus kompak. Dia menjelaskan, mangga alpukat ini sudah dikenal luas oleh daerah lain. Bahkan, buah ini sudah viral di tingkat nasional dan internasional setelah branding dan upaya dari Pemerintah selama ini.
"Jangan sampai kualitas dan kuantitas produksi mangga menurun. Makanya saya pesan, petani harus kompak dan bersatu. Sayang, kalau sudah dikenal luas, tapi petani tidak kompak," terangnya.
Diakhir sambutannya, Gus Mujib menghimbau kepada semua pihak, untuk sama-sama menjaga kualitas produk mangga klonal 21, agar para wisatawan yang datang ke Kabupaten Pasuruan akan senantiasa rindu dan ingin datang kembali untuk melakukan perjalanan wisata mereka.
“Mulai dari kelompok sadar wisata (pokdarwis), pemerintah daerah, asosiasi petani mangga sampai masyarakat dan dunia usaha harus sama-sama ikut menjaga mangga ini supaya lekat terus menjadi ikon buah khas Kabupaten Pasuruan,” ucapnya. (emil)
3550 x Dilihat
628 Disukai
457 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar