Pemerintah Kabupaten Pasuruan ikut peduli terhadap warga Kecamatan Puspo yang rumahnya rusak akibat angin kencang, beberapa waktu lalu.

Bentuk kepedulian tersebut terwujud dalam pemberian bantuan sembako dan tali asih yang diserahkan oleh Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron kepada tiga warga di Desa Palangsari, Rabu (21/04/2021) siang.

Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan, angin kencang yang merusak tiga rumah warga Palangsari terjadi sekitar seminggu lalu.

Pasca kejadian, pihaknya langsung memberikan bantuan kedaruratan seperti terpal serta beberapa makanan siap saji. Hanya saja, tingkat kerusakan ketiga rumah warga tersebut terbilang ringan, lantaran hanya beberapa atap saja yang jebol. Sedangkan bangunan rumah masih utuh.

"Rusaknya ringan karena cuma atapnya saja yang jebol. Karena kebanyakan menggunakan asbes, jadi begitu angin kencang, langsung nyingkap. Tapi kalau bangunan rumahnya kokoh dan utuh," katanya.

Dijelaskan Harris, potensi angin kencang masih kemunginan bisa terjadi, mengingat saat ini tergolong memasuki musim transisi dari hujan ke ke kemarau. 

Tak hanya itu saja, potensi gempa susulan juga masih berpeluang terjadi, Yakni di Sumatera Barat yang termonitor dua hari lalu. Untuk itu, Harris menghimbau warga agar tetap waspada apabila melihat atau merasakan tanda-tanda angin kencang, gempa dan lainnya.

"Tetap waspada tapi jangan sampai panik. Untuk saat ini karena cuaca masih belum menentu, mohon tetap waspada pohon yang rawan tumbang atau angin kencang. Berteduh di lokasi yang aman dan tidak dibawah pohon. Kalau gempa, cepat selamatkan diri, keluar rumah dan jangan berlindung di bawah bangunan," himbaunya.

Sementara itu, Wakil Bupati Mujib Imron berpesan agar para warga tetap sabar dan berdoa agar dijauhkan dari segala mara bahaya maupun bencana. Khusus untuk pemilik rumah yang rusak ringan akibat angin kencang, Gus Mujib berharap agar segera diperbaiki secara mandiri, lantaran apabila menunggu bantuan dari pemerintah, masih harus menunggu lebih lama.

"Semoga bantuan ini bisa digunakan untuk kebutuhan dalam beberapa hari. Untuk atapnya, kalau rusaknya sangat ringan, bisa segera diperbaiki swadaya. Kalau nunggu bantuan dari pemerintah, ada alurnya. Ada proses dan tahapan yang harus dilengkapi. Kecuali kalau kondisi rumahnya yang sangat butuh diperbaiki segera, maka akan menjadi prioritas," ungkapnya. (emil)