Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan terus melakukan inovasi salah satunya yaitu dengan melakukan studi tiru dan pelatihan pembuatan minuman STMJ (Susu, Telor, Madu dan Jahe) di Kabupaten Jember, pada Jumat (8/10/2021).Kegiatan bertajuk studi komparatif pemasaran dan penjualan stmj sakera dan bakso sakera ini diikuti oleh 50 peserta yang merupakan eks karyawan pabrik rokok yang tersebar di Kabupaten Pasuruan.

Semenetara itu menurut Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu berharap agar pelatihan yang melalui pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tersebut para korban PHK pabrik rokok tersebut bisa mandiri.

"Kelebihan dari pelatihan ini, kita tidak sekedar memberi pelatihan kemudian selasai. Harapannya orang-orang yang kita latih akan menjadi mandiri melalui stmj sakera dan bakso sakera yang kemudian kita bekali rombong," kata Diana.

Lebih lanjut Diana mengungkapkan bahwa kedepannya proses pembayaran stmj sakera maupun bakso sakera tersebut bisa dilakukan melalui Qris dan pembeliannya bisa dilakukan melalui aplikasi ojek online, sehingga pemasarannya bisa melalui offline maupun online.

Dipilihnya stmj lantaran Kabupaten Pasuruan sendiri merupakan salah satu daerah penghasil susu di Jawa Timur, "bahkan 40% populasi sapi perah di Jawa Timur berasal dari Kabupaten Pasuruan. Celah ini selain disetor melalui koperasi ke industri pengolahan susu setidaknya ada 10% bisa dimanfaatkan UKM untuk dilakukan diversifikasi usaha melalui stmj, sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk susu melalui UKM binaan kita," terangnya.

STMJ Sakera maupun Bakso Sakera tersebut nantinya akan diresmikan secara langsung oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf sehingga masyarakat Kabupaten Pasuruan kenal dan tahu inovasi dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang digagas oleh Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan.(Ilm)