Longsor yang terjadi di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Rabu (12/02/2020) sore, hingga kini masih menutup badan jalan menuju Gunung Bromo.

Meski begitu, gotong royong warga sekitar plus mendatangkan alat berat dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan, sudah dilakukan.

Plt Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati berharap, pembersihan materi longsor setinggi 20 meter dan lebar 3 meter tersebut bisa selesai esok hari. Sehingga masyarakat dan para wisatawan bisa mengakses jalan menuju Gunung Bromo.

“Ya mudah-mudahan besok sudah selesai, sehingga jalannya bisa digunakan lagi oleh pengendara maupun wisatawan yang ingin ke Bromo lewat Kabupaten Pasuruan,” kata Tecto, di sela-sela kesibukannya, Kamis (13/02/2020).

Hanya saja, meski nantinya akses jalan sudah dibuka pasca pembersihan materi longsor, tapi hingga kini, penutupan akses menuju Kawasan Wisata Gunung Bromo. Utamanya di Kaldera Tengger mulai 24 Januari 2020 hingga 24 Februari 2020, masih diberlakukan.

Menurut Tecto, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup Kawasan Wisata Gunung Bromo. Penutupan kawasan wisata Gunung Bromo ini hanya ditujukan kepada kendaraan bermotor. Sedangkan kegiatan wisata lain tetap dibolehkan dengan menggunakan kuda, sepeda, tandu maupun jalan kaki.

Aktivitas pelarangan kendaraan bermotor atau yang dinamakan dengan car free month  ini bertujuan untuk menghargai budaya Tengger. Yakni memasuki wulan kepitu serta memberikan kesempatan pemulihan ekosistem kawasan Gunung Bromo.

Untuk batas kendaraan pengunjung yang melalui pintu masuk Coban Trisula Malang sampai dengan Jemplang atau pintu masuk Cemorolawang Probolinggo sampai dengan Cemorolawang. Sedangkan dari pintu masuk Resort Gunung Penanjakan Pasuruan sampai dengan Pakis Bincil. (emil)