Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang digagas oleh Pemerintah Pusat kembali mendapat angin segar. PT Jamkrindo melalui anak perusahaannya yaitu PT. Jamkrindo Syariah menyiapkan penjaminan senilai Rp. 10,2 triliun kepada 755.563 debitur kredit modal kerja (KMK). Bantuan tersebut penjaminan tersebut direalisasikan dengan rincian dari PT. Jamkrindo sebesar 8,44 Triliun dan PT. Jamsyar sebesar Rp 3,57 Triliun.

Penjaminan tersebut bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha khususnya UMKM. Dengan adanya program penjaminan KMK sebagai penunjang PEN diharapkan dapat menambah keyakinan perbankan dalam upaya menyalurkan kredit modal kerja.

"Jamkrindo telah bekerja sama dengan berbagai kalangan, utamanya perbankan untuk mendorong agar program tersebut bisa berjalan dengan sukses dan memberikan dampak pada perekonomian nasional,” kata Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama PT. Jamkrindo.

Dalam implementasinya, Jamkrindo merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group (IFG) untuk melaksanakan penjaminan program PEN yang tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan Negara dan kesinambungan fiskal. Tercatat sebelum ditugaskan untuk melakukan penjaminan PEN, Jamkrindo merupakan penjamind Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai saat ini. 

Jamkrindo tetap berkomitmen untuk tetap menyalurkan pinjaman kemitraan kepada mitra binaan. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian, khususnya pengusaha mikro yang belum dapat akses perbankan.

“Sampai saat ini, kami tidak hanya memberikan pinjaman kemitraan tetapi juga turut melakukan pendampingan bagi pelaku UMKM mitra binaan,”ujar Wahyu seperti dikutip dalam laman antaranews.com. (dani)