Menyikapi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari  di Kantor Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, Senin (21/08/2017), Pemerintah Kabupaten Pasuruan akan segera melukan langkah cepat guna menyelesaikan kasus rusaknya jalan dan rumah warga akibat pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, dalam minggu ini pihaknya akan menerjunkan tim untuk menemui pihak Pengelola Tol Gempol-Pandaan agar segera meminimalisir volume debu yang berasal dari pengangkutan tanah urukan dan material dengan melakukan penyiraman secara berkelanjutan, perbaikan jalan dan jembatan yang dilewati kendaraan pengangkutan material, serta pembangunan balai desa yang telah rata oleh tanah.

“Semua keinginan warga bersifat urgen, mulai dari kerusakan jalan dan jembatan, rumah, ditambah lagi balai desa yang sudah dibongkar akibat terkena proyek tol, warga tidak bisa melakukan kegiatan pemerintahan dan social kemasyarakatan lagi, karena belum ada balai desa pengganti yang seharusnya dibangun oleh pihak Tol,” kata Anang, sesaat setelah demo selesai.

Anang yang menemui para pendemo dengan didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Satpol PP, Yudha Triwidya Sasongko, Camat Purwosari, Eka Wara B dan dikawal Satpol PP dan Kepolisian berjanji akan menyelesaikan permasalahan yang membuat warga Tejowangi resah.

“Sesuai dengan arahan Pak Bupati Irsyad Yusuf bahwasanya keinginan warga harus segera direalisasikan. Jangan sampai kepentingan masyarakat diabaikan begitu saja. Untuk itu, beri kami waktu sebentar untuk menyelesaikan ini semua,” ucapnya sembari menandatangani perjanjian yang dibuat oleh warga Tejowangi.

Sementara itu, setelah dijanjikan solusi penyelesaian, para pendemo langsung membubarkan diri. (emil)