Masyarakat harus ekstra waspada dan hati-hati selama musim hujan, terlebih di bulan Maret 2020 yang masih diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai cuaca ekstrim. Himbauan ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati merespon tingginya curah hujan yang berpotensi menyebabkan bencana.
Kondisi tersebut mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan, terlebih wilayah Kabupaten Pasuruan yang secara geografis terletak di daerah pegunungan bagian selatan dan laut di bagian utara sehingga sangat berpeluang menyebabkan terjadinya bencana alam hidrologi. Sebut saja di daerah dataran tinggi yang sangat rawan terjadi bencana tanah longsor, sedangkan di daerah dataran rendah sangat dimungkinkan terjadi bencana angin puting beliung. Sementara, di daerah hilir yang banyak terdapat aliran sungai besar berpotensi mengakibatkan banjir.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati, ada sekitar lima Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Pasuruan yang dapat menyebabkan banjir. Masing-masing terdiri dari dua DAS yang merupakan wewenang dari Pemerintah Pusat yaitu sungai Wrati dan sungai Kedunglarangan. Sedangkan tiga DAS lainnya merupakan wewenang dari Pemerintah Provinsi yaitu sungai Welang, sungai Rejoso dan sungai Petung.
“Bencana adalah urusan kita bersama, semua komponen masyarakat harus bersatu untuk bersama menangani dan menghadapi bencana. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi, jadi debit air yang tidak tertampung di sungai meluap ke kawasan sekitarnya. Genangan banjir agak lama terjadi di 11 kecamatan yaitu Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Rejoso, Grati, Winongan, Gondangwetan, Kejayan, Pohjentrek dan Rembang”, jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya telah memetakan daerah-daerah mana saja yang masuk kawasan rawan banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Termasuk berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk meminimalisir terjadinya potensi bencana.
“Kita adakan susur sungai di daerah rawan banjir untuk mengetahui daerah mana yang tingkat banjirnya sangat tinggi. Selain pengurukan, kita juga melakukan kerjasama seperti dengan Dinas Sosial, Bina Marga, Tagana, Pemerintah Desa, PMI, Ormas LPBI, serta relawan juga ikut turun langsung ke lokasi. Jadi ketika terjadi banjir besar, kita sudah siap, peralatan sudah diturunkan sehingga bisa lebih cepat mengevakuasi korban bencana ke tempat yang lebih aman”, tuturnya pada saat hadir di program talkshow Pojok Pendopo Pasuruan, sebuah tayangan program dengan kemasan dialog interaktif.
Disiarkan secara langsung di channel Youtube “I Love Pas TV” serta live streaming di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Pasuruan setiap Senin pagi mulai pukul 07.00-08.00 WIB, tayangan perdana yang pengambilan gambarnya di Graha Isyana, Komplek Rumah Dinas Bupati Pasuruan tersebut mengusung tema tentang kesiapsiagaan Pemkab Pasuruan dalam menghadapi bencana. Selain menghadirkan Plt Kepala BPBD, hadir juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya. (Eka Maria+Dewi)
2066 x Dilihat
427 Disukai
439 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar