Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus mengkaji permasalahan banjir yang hingga kini masih terjadi di Kabupaten Pasuruan. Dari kajian tersebut, akhirnya didapatkan solusi penanganan banjir, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mengatakan, sepanjang Januari lalu, setidaknya sudah enam kali banjir menggenangi 14 kecamatan yang dilintasi Suungai Kedunglarangan, Welang Hilir, Rejoso, Petung maupun Kali Laweyan Hilir. Dari kejadian tersebut, banyak kerusakan yang ditimbulkan, mulai dari pemukiman, areal persawahan, tanggul, dan semua sarana prasarana umum di Kabupaten Pasuruan.
“Kalau berapa kerugian yang ditimbulkan akibat banjir ini, kita masih menghitungnya. Tapi kalau apa saja yang kita lakukan, sudah banyak sekali, mulai dari koordinasi dengan pemerintah Propinsi hingga pusat, dan kegiatan kedaruratan. Yangpaling penting adalah memastikan semua warga saya baik-baik saja,” kata Irsyad saat menggelarJumpa Pers dengan awak media Pasuruan di Gedung Segoropuro Pendopo Kabupaten Pasuruan, Kamis (02/02) siang.
Dikatakan Irsyad, banjir di Kabupaten Pasuruan terjadi karena beberapa faktor, fiantaranya intensitas hujan yang ekstrim, badan sungai yang sempit, alih fungsi bantaran sungai, terjadinya air balik karena pasang dan pertemuan 2 anak sungai, sedimentasi yang tinggi yang mengibatkan pendangkalan sungai, hingga rusaknya tanggul atau tebing sungai di beberapa titik. Oleh karenanya, Pemkab Pasuruan telah melakukan berbagai macam upaya penanganan jangka pendek, menengah dan panjang.
Untuk jangka pendek adalah pembersihansangkarh di gorong-gorong, jembatan dan saluran irigasi, pemasangan sandbag, penanganan darurat tanggul jebol dengan memasang bronjong, serrta normalisasi kali dan saluran irigasi. Sedangkan upaya jangka menengah seperti usulan ke Pemprov Jatim untuk penanganan sesuai dengan kewenangan, tinjauan lapangan oleh Deputi BNPB, serta upaya jangka panjang dengan penanganan permanen pasca banjir seperti normalisasi, optimalisasi, serta usulan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Khusus untuk jangka panjang, kita mengusulkan beberapa kegiatan yang sifatnya pemanen seperti pembuatan sudetan, peninggian jembatan, normalisasi dan pengerukan, pembuatan kantong-kantong lumpur berupa cek DAM di bagian hulu sungai, pembenahan pola pengolahan tanah, sampai pengenalan pola hidup ramah. Dan usulan ini tidak sedikit dan memerlukan anggaran yang banyak,” imbuhnya.
Anggaran yang dimaksud adalah besaran usulan perbaikan permanen dari semua sarana prasarana yang rusak akibat banjir. Besarannya mencapai Rp 699 Milyar lebih, sehingga diharapkan dapat terealisasi sesegera mungkin. Kata Irsyad, meski tidak semua usulan diterima, minimal dirinya berharap ada langkah darurat yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk penanganan pasca banjir di Kabupaten Pasuruan.
“Semoga dalam waktu dekat segera turun ke Kabupaten Pasuruan untuk penanganan kerusakan pasca banjir. Untuk itu, kami mohon doanya agar penanganan cepat dilakukan,” terangnya. (emil)
3196 x Dilihat
478 Disukai
437 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar