Penerapan kenormalan baru (new normal) merupakan sebuah keniscayaan di tengah pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir. Sehingga dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan dapat mempercepat penerapan industri 4.0. Demikian disampaikan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum, Henri Subiakto dalam webinar yang diselenggarakan BAKTI Kominfo dan Komisi I DPR RI dari Jakarta, Minggu (12/07/2020).
“New normal ini sebuah kenscayaan, kenapa? Bahwa kita tahu virusnya itu tidak hilang, virusnya sampai sekarang masih ada dan masih berbahaya sekali. Karena apa? Kalau diam yang membunuh kita bukan hanya virusnya, tetapi kita tidak bisa mendapatkan nafkah, pencarian. Itulah kenapa Bapak Presiden mengatakan bahwa sekarang ekonomi digerakkan lagi, karena kalau tidak digerakkan banyak perusahaan yang jatuh, sudah banyak perusahaan yang tidak kuat untuk menahan PHK. Nah, ini harus dibuka,” katanya.
Di sisi lain, Henry berpesan agar masyarakat perlu berhati-hati terhadap Covid-19 yang mengancam, bahkan membunuh diri sendiri dan keluarga akibat keganasannya. Meskipun memang dalam kondisi saat ini setiap orang tentu tidak bisa berdiam diri.
“Dengan pemberlakuan kenormalan baru, protokol kesehatan tidak bisa ditunda dan ditawar untuk dipatuhi. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak di era new normal”, tuturnya.
Dalam webminar yang diikuti pelajar dan mahasiswa asal Sumatera Utara tersebut, Henry menekankan bahwa perubahan yang terjadi di dunia akibat pandemi Covid-19 juga dilihat dari beberapa aspek. Di sektor TIK justru bisa dimaksimalkan dan bersinergi dengan pandemi.
“Tampaknya justru teknologi dan Covid ini bisa bersinergi, hikmahnya begitu. Kita malah sekarang kecepatannya luar biasa untuk menuju kepada kondisi yang disebut sebagai teknologi industri 4.0, atau nanti setelah new normal ada next normal”, tandasnya.
Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga tersebut mencontohkan, jika sebelum Covid-19 banyak orang terkagum dengan universitas ternama seperti Harvard University yang dalam proses pembelajarannya menggunakan teknologi digital. Saat ini justru hampir semua perguruan tinggi di dunia telah memanfaatkannya, termasuk di Indonesia.
“Sekarang ternyata itu menjadi keharusan, tidak saja lagi harus Harvard. Kita-pun di Indonesia mau tidak mau kalau ngajar menggunakan teknologi digital. Ini yang terjadi dan itu semacam keniscayaan”, ungkapnya.
Dalam webinar bertema “Membekali Diri dengan Kemampuan TIK di Era New Tatanan Kehidupan Normal Baru” menghadirkan beberapa narasumber. Ketua Komisi I DPR RI Meutya V. Hafid dan CEO and Founder Pinhome Dayu Dara Permata. (Eka Maria)
2025 x Dilihat
402 Disukai
397 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar