Dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar, guru sebagai tenaga pendidik sudah sepatutnya membekali anak didiknya dengan soft skills. Yakni kemampuan yang dimiliki oleh individu secara alami, mencakup kecerdasan. Baik emosional maupun sosial, komunikasi atau berinteraksi dengan individu lain.
Saat membuka Rapat Kerja Pengurus Cabang Lembaga Pendiidkan Ma’arif Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Pasuruan, Wakil Bupati Mujib Imron menitikberatkan beberapa poin penting. Bahwa guru tidak hanya berkewajiban mengajar membaca dan menulis saja. Melainkan juga dituntut menyelenggarakan pembelajaran di luar kelas kepada anak didiknya.
“Dari observasi lingkungan yang ditanamkan sejak dini, maka anak didik diharapkan punya karakter problem solving. Bagaimana anak diajak berpikir dan untuk menemukan solusi. Bukan anak yang jadi kutu buku tetapi tidak memiliki kecerdasan dan kepekaan sosial,” ungkapnya didampingi Camat Prigen, Tri Krisni Astuti.
Disampaikan di Agro Mulia, Kecamatan Prigen pada hari Kamis (12/8/2022) malam, Gus Mujib sapaannya menyatakan bahwa metode pembelajaran tersebut selaras dengan program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim. Tantangannya, sudah pasti. Bagaimana guru mampu menyelenggarakan pendidikan yang lebih baik. Tentunya dengan rumusan pendidikan yang bagus.
“Metode pembelajaran sekarang ini adlaah civil society yang memerdekakan diri. Tidak terkungkung oleh ikatan regulasi. Saat ini adalah momentum apa yang akan kita tuju dengan pola pendidikan yang dirumuskan sendiri. Bunyinya adalah lembaga pendidikan, kampus merdeka,” urai Wakil Bupati dengan semangat.
Lebih lanjut, guru juga harus lebih menggali potensi anak didiknya. Diantaranya dapat dilakukan dengan mendorongnya berkegiatan organisasi. Pramuka, misalnya. Keterampilan atau solusi-solusi banyak dibutuhkan sebagai pemimpin. Terutama dalam pemerintahan. Semacam ini saya yakin itu salah satu tujuan merdeka dalam belajar. Bagaimana anak bisa menggali potensi.
“Target dan tujuannya kan membekali sikap terampil. Itu yang mendorong dia menjadi pemimpin di kemudian hari. Ketrampilan atau solusi-solusi banyak dibutuhkan sebagai pemimpin. Saya yakin, itu salah satu tujuan merdeka dalam belajar. Bagaimana anak bisa menggali potensi dan melatih ketajaman leadership atau bakat kepemimpinannya yang sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh-kembang anak di kemudian hari.
Bertema "Harmoni, Kolaborasi dan Inovasi”, forum diskusi dihadiri oleh Pengurus Cabang Lembaga Pendiidkan Ma’arif Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Pasuruan. (Eka Maria)
2058 x Dilihat
413 Disukai
429 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar