Manisnya
rasa dan ranumnya tampilan buah yang selalu tampak segar identik dengan buah yang
banyak dibudidayakan di daerah perbukitan di Kabupaten Pasuruan. Maka tidak mengherankan
jika banyak masyarakat yang begitu menggemarinya sebagai buah lokal berkualitas
di tanah air. Manalagi kalau bukan Apel, produk hortikultura unggulan dari
Kecamatan Tutur.
Ya. Sejak
dahulu, wilayah yang berada dalam kawasan pegunungan berketinggian sekitar 1.000
m/dpl tersebut dikenal sebagai daerah penghasil Apel paling produktif di Jawa
Timur. Tidak hanya didistribusikan untuk memenuhi permintaan dari Kabupaten/
Kota sekitar Kabupaten Pasuruan semisal kota Malang dan Batu saja. Tetapi juga dikirimkan ke kota-kota besar hingga luar pulau
Jawa.
Sedikitnya
ada 3 varietas Apel yang dibudidayakan. Sebut saja Manalagi, Rome Beauty dan Anna yang ditanam di
atas lahan seluas 784 hektar lebih. Masing-masing tersebar di areal perkebunan
yang banyak dijumpai di beberapa Desa. Diantaranya di Desa Tutur, Wonosari, Gendro,
Blarang, Pungging, Andonosari dan Kayukebek.
Benar saja. Pantauan Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kabupaten Pasuruan pada saat berkunjung ke perkebunan Apel di Desa Kayukebek pada hari Jumat (5/1/2024) sore, hamparan Apel berwarna hijau dan merah bernama latin Malus Domestica banyak dijumpai di sepanjang jalan. Bahkan diantaranya ditanam di sekitar rumah warga yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani dan peternak tersebut.
Dengan
periode puncak masa panen Januari-Maret dan Juli-Agustus, setiap tahunnya para
petani mampu menghasilkan panen mencapai ribuan ton. Seperti halnya hasil panen
yang terekap Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan hingga
akhir tahun 2023 sebanyak 9.586 ton. Sehingga praktis, menjadikan kawasan perkebunan
Apel di Kecamatan Tutur sebagai daerah penghasil Apel terbesar di Jawa
Timur.
Lantas
bagaimana dengan upaya pengoptimalan produktivitas Apel oleh Pemerintah Daerah? Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus
mendorong pengembangannya. Targetnya, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
panen yang sudah pasti akan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani dan
masyarakat sekitarnya.
Seperti
yang pernah diungkapkan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto di
berbagai kesempatan. Bahwa komoditas hortikultura merupakan peluang bisnis yang
sangat menjanjikan. Oleh karenanya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah
(BRIDA) Provinsi Jawa Timur tersebut meminta kepada para petani di Kecamatan Tutur
agar benar-benar mengoptimalkannya. Utamanya mereka para petani milenial
program YESS (Youth Enterpreneurship and
Employment Support Services) yang telah menerima Dana Hibah Kompetitif dari
Pemerintah.
"Kepada
semua petani milenial yang kami banggakan, ayo lebih produktif lagi dengan terus
berinovasi di bidang pertanian. Tentunya harus dibarengi dengan pengembangan
masing-masing usaha pertanian yang Saudara rintis saat ini," pintanya kepada
petani milenial di Kecamatan Tutur yang dijumpainya bersama Kepala Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian, Lilik Widji Asri dalam acara Penyerahan Dana
Hibah Kompetitif Program YESS dan Launching
Koperasi Produsen Petani Milenial. (Eka Maria)
3216 x Dilihat
436 Disukai
505 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar