Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto meminta kepada seluruh Kepala Perangkat Daerah agar benar-benar memberikan perhatian dan dukungannya kepada para penyandang disabilitas. Terutama dalam hal pemberian akses pelayanan publik berkualitas sesuai yang telah distandartkan.

Disampaikan dalam agenda Lintas Batas Disabilitas dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang digelar di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti pada hari Jumat (1/12/2023), pria berkacamata yang merupakan tenaga pendidik di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga tersebut menyatakan komitmen Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam upaya memberikan pelayanan publik yang inklusif bagi penyandang disabilitas.      

"Kami mengajak seluruh OPD terkait untuk memberikan dukungan kepada para penyandang disabilitas dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Karena penyandang Saudara-saudara kita penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama dengan manusia normal lainnya seperti yang  telah tertuang pada Perda No 6 Tahun 2021 tentang Penyandang Disabilitas," tuturnya.

Masih dalam sambutannya, Pj. Bupati Andriyanto menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur beserta jajarannya yang telah memberikan program bantuan sosial bagi penyandang disabilitas. Tidak terkecuali kegiatan Lintas Batas Disabilitas kepada penyandang disabilitas Kabupaten Pasuruan.

Diketahui, kegiatan Lintas Batas Disabilitas yang merupakan program yang diinisiasi oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dengan beragam kegiatan. Mulai dari penyuluhan dan deteksi dini untuk penyandang disabilitas, pemberdayaan dan pembekalan keterampilan hingga pemberian tali asih (sembako) bagi penyandang disabilitas.

"Terimakasih perhatiannya untuk para penyandang disabilitas di Kabupaten Pasuruan. Hari ini sudah hadir bersama kita, 250 orang. Masing-masing, 50 orang penerima manfaat penyandang disabilitas, 50 orang wali dari penyandang disabilitas, 50 orang dari pilar sosial dan 50 orang dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Juga ada 50 orang lainnya dari Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan dan OPD terkait," imbuhnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani melaporkan kegiatan Lintas Batas Disabilitas yang dimulai pada pada tanggal 27 November 2023 di Gedung Negara Grahadi. Kemudian berlanjut di lima titik Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. Diantaranya diselenggaraan di Kabupaten Pasuruan yang digelar sedari pagi tadi.

"Kegiatan Lintas Batas Disabilitas memberikan layanan deteksi dini disabilitas, layanan psiko sosial dan layanan kesehatan bagi disabilitas. Didukung dengan mobil pelayanan dengan masing-masing jenis pelayanan dan peruntukannya," jelasnya.

Adapun pelayanan yang dapat dimanfaatkan oleh para penyandang disabilitas di Kabupaten Pasuruan di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti hari ini, JANETA (Jasa Layanan Netra Mobile Unit) oleh Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra (UPT RSBN), PRO WES DIVA (Program Wisata Edukasi Sosial Disabilitas Daksa) oleh RSBD dan MOUDY KOESNADI (Mobil Audiometri Khusus Penanganan Dengar Terintegrasi) untuk disabilitas rungu wicara oleh Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (UPT RSBRW). Berikut, JALAK WADUL MAS (Jangkauan Layanan Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga dan Masyarakat) untuk disabilitas mental oleh Unit Pelaksana Rehabilitasi Sosial Bina Laras (UPT RSBL) serta PADI EMAS (Pelayanan Edukasi Tentang Disabilitas Intelektual Untuk Keluarga dan Masyarakat) untuk disabilitas grahita oleh Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (UPT RSBG).  

Pantauan Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kabupaten Pasuruan, selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta tampak sangat antusias. Demikian pula dengan Pj. Bupati Andriyanto yang langsung meninjau semua stan pelayanan seusai acara seremonial berakhir.

Kehadirannya tidak hanya berdialog lebih dekat dengan tim dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur pada saat memberikan pelayanan saja. Tetapi sekaligus berinteraksi, memberikan motivasi semangat daya juang kepada para penyandang disabilitas, sambil mengajaknya bersenda-gurau. (Eka Maria)