Pengkab PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) Pasuruan menggelar Kejuaraan Bulutangkis Bupati Pasuruan Open 2024.

Kejuaraan tersebut digelar di GOR Bayu Kencana Gempol, dan dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, Sabtu (27/4/2024) pagi.

Pantauan di lapangan, dibukanya kejuaraan tersebut ditandai dengan service shuttle cock oleh Andriyanto bersama Ketua Pengkab PBSI Pasuruan, M.Ridwan; Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kabupaten Pasuruan, Mulyadi; serta Asisten Pemerintahan dan Kesra, Diano Vella Fery.

Menurut Ridwan, kejuaraan bulutangkis diikuti oleh 745 atlet dari 122 club. Dari jumlah tersebut, paling banyak pesertanya adalah atlet tunggal putra yang mencapai 391 atlet. Sedangkan sisanya terdiri dari 177 pasang ganda putra dan putri.


"Yang tunggal putri tidak dimainkan karena jumlah pesertanya kurang dari delapan orang," singkatnya.

Dijelaskan Ridwan, panitia membagi pertandingan menjadi 23 kelompok. Mulai dari usia dini, anak anak, pemula, remaja, taruna dewasa dan veteran. Pertandingan dimulai sejak tanggal 27 april dan berakhir 1 mei 2024.

Khusus usia dini, PBSI ingin mencari bibit-bibit baru yang diharapkan akan muncul para penerus legenda bulutangkis Indonesia seperti Susi Susanti, Alan Budi Kusuma, Kevin Sanjaya, Hendra Setyawan, Greysia Polli dan lainnya.

"Siapa tahu ada penerus legenda bulu tangkis Indonesia yang tercipta di sini. Mudah-mudahan dan kita doakan bersama," imbuhnya.

Sementara itu, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto mengajak seluruh peserta untuk enjoy alias menikmati di setiap pertandingan. Sebab apabila sudah enjoy, maka bermain bulutangkis pun bisa lepas. Dalam artian mampu menguasai permainan mulai dari awal hingga pertandingan selesai.

"Karena kalah menang itu sudah biasa. Yang penting nikmati saja pertandingan itu. Siapapun lawannya dibuat santai tapi tetap jaga fokus," harapnya.

Tak lupa, pria yang baru saja melaksanakan ibadah umroh bersama istri tercintanya itu meminta kepada seluruh pemain sampai wasit agar menjunjung tinggi sportifitas alias fair play (bermain fair selama bertanding).

Sedangkan kepada para orang tua yang menonton anak-anaknya lomba, Andriyanto berpesan agar bukan hanya siap dengan kemenangan sang anak. Tapi harus tetap menyemangati putra-putrinya jikalau mengalami kekalahan saat bertanding.

"Karena tugas orang tua untuk bisa meredam emosi putra-putrinya saat kalah atau sedang dalam kondisi kurang sehat. Tetap dimotivasi untuk bisa tampil semakin baik dengan cara latihan terus," harapnya.

Di sisi lain, Andriyanto menantang para peserta untuk memiliki pose senyum yang paling bahagia. Beberapa siswa tak menyia-nyiakan kesempatan, sebab akan diberi jajan sekolah dalam bentuk uang.

"Alhamdulillah dapat duit 100 ribu. Terima kasih Pak Andriyanto," ucapnya. (emil)