International Bromo Marathon kembali digelar di Kecamatan Tosari. Tahun ini diikuti oleh ribuan peserta, baik dari dalam maupun luar negeri. Dilaksanakan pada hari Minggu (1/9/2024), ke-1.600 peserta lomba lari diberangkatkan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto dari titik start di Plataran Bromo, Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari. Turut mendampingi, Kepala Bakowil III Malang Provinsi Jawa Timur, Plh. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur dan Pemimpin Bank Jatim.
Sedikitnya 22 negara berpartisipasi dalam lomba lari yang dari tahun ke tahun semakin banyak jumlah pesertanya tersebut. Diantaranya, Australia, Belgia, Brunei Darussalam, Kanada, China, Denmark, Perancis, German dan India. Ada juga peserta yang jauh-jauh terbang dari Irlandia, Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Polandia dan Portugal, Singapura, Thailand dan United Kingdom, United States.
Penjabat Kepala Daerah Kabupaten Pasuruan berharap, International Bromo Marathon menjadi icon sekaligus sebagai city branding Kabupaten Pasuruan. Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata Bromo dan pertumbuhan progresif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diantara tujuan utamanya.
"Memang banyak impact-nya dari Bromo Marathon. Terutama bagaimana destinasi Bromo ini untuk coba ditingkatkan lagi branding-nya. Kita paham bahwa Bromo ini destinasi dan manajemen wisatanya cukup bagus. Masyarakat suku Tengger-nya juga sangat support. Jadi city branding Kabupaten Pasuruan dengan adanya event Bromo Marahon ini menjadi jauh lebih bagus," ujarnya seraya tersenyum.
Masih di momen yang sama, Pj. Bupati Andriyanto menambahkan, kesuksesan terselenggaranya kegiatan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Sekaligus sebagai motivasi dan spirit terbarukan ke depannya agar semakin sukses pelaksanaannya. Sehingga akan memberikan banyak benefit bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan, terutama warga Kecamatan Tosari.
"Bromo Marathon ini kan sudah ke-11. Sayang sekali kalau tidak dibuatkan agenda tahunnya. Karena setiap tahun terus berkembang baik tingkat partisipasi jumlah pesertanya, kategorinya juga bagus. Ada kategori anak-anak juga. Yang paling penting, event tahunan ini makin dikenal masyarakat. Bayangkan kalau sekitar 1.600 peserta memasang status di IG masing-masing, itu sudah luar biasa," tandasnya.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Andriyanto mengisyaratkan urgensitas kolaborasi dan kemitraan bersama dalam mengoptimalkan eksistensi International Bromo Marathon ke depannya. Misalnya dari pihak perbankan seperti halnya yang dilakukan oleh Bank Jatim maupun dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Baik melalui Dinas Pariwisata, Bakorwil III Malang maupun instansi terkait lainnya.
"Kolaborasi akan menjadi lebih bagus. Tujuannya kan agar lebih optimal hasilnya. Saya sangat optimis, jumlah kepesertaan dari 22 negara akan semakin bertambah lagi di event tahun-tahun selanjutnya. Sehingga Bromo akan menjadi lebih terkenal di seluruh negara," pungkasnya.
Pantauan di lokasi acara, baik seluruh peserta, masyarakat bahkan puluhan awak media nasional yang memadati Plataran Bromo sedari pukul 5 pagi tersebut tampak sangat antusias. Diawali dengan senam pagi bersama, dipandu oleh instruktur yang tidak kalah enerjiknya dari para peserta.
Suasana semakin atraktif dan meriah dengan penampilan kesenian tradisional khas masyarakat Tengger, Bale Ganjur yang mengiringi selama kegiatan berlangsung. Ditambah lagi dengan aneka produk UMKM yang tertata berjajar rapi di sekitar venue. Semakin melengkapi keseruan ajang kompetisi lomba lari bergengsi yang saat ini merambah ke peserta berusia belia tersebut.
Diketahui, dalam perhelatan lomba lari lintas negara tahun ini ada lima kategori yang diperlombakan. Masing-masing, Full Marathon (42.195 Km), Half Marathon Bromo (21,097 Km), Course 10 Km, Course 5 Km dan Kids Category (2,5 Km).
Eksotika panorama pegunungan yang hijau menghampar di sepanjang rute merupakan nilai jual dan keunikan tersendiri yang menjadi pembeda dari event lomba lari serupa. Belum lagi kondisi jalan berkelok di setiap tikungan dan elevasi medan yang bervariasi mulai 1.950-2.750 mdpl, membuat International Bromo Marathon menyuguhkan tantangan dan sensasi tersendiri.
Ira, salah satu runners asal Karangploso, Kabupaten Malang menceritakan keseruannya ketika berkesempatan menjajal rute lari yang sangat menantang adrenalinnya. Saat dijumpai sesaat setelah tibadi garis finish, ia mengungkapkan rasa senangnya dapat menjadi bagian dari kompetisi lari bergengsi tingkat internasional tersebut.
"Senang sekali akhirnya saya bisa ikut Bromo Marathon. Ini untuk pertama kalinya. Medannya luar biasa curamnya hehe.. Tapi sangat seru dan bagus sekali pemandangan view-nya," tuturnya bersemangat. (Eka Maria)
0 Komentar