Sehari menjelang tahun 2025, Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis menjadi Pembina Apel bersama keluarga besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan. Bertempat di halaman Graha Maslahat Komplek Perkantoran Raci, Bangil pada hari Senin (31/12/2024), kegiatan diikuti oleh ratusan tenaga pendidik. Mulai dari Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP, Pengawas TK, SD, SMP hingga Penilik Sekolah.

Saat memberikan arahannya, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur tersebut menyampaikan beberapa pesan pentingnya. Dimulai dengan himbauan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah. Menurutnya, sekolah yang bersih akan nyaman digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Terlebih, kebersihan sangat mempengaruhi fokus belajar siswa.

"Tolong di sekolahnya masing-masing di lingkungannya dijaga supaya tetap bersih. Disapu dan ditata dengan baik supaya terlihat bersih dan nyaman. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi, maka proses pembelajaran akan tercapai. Anak-anak kita juga akan lebih fokus belajarnya," katanya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan saat ini sudah memasuki musim penghujan. Sehingga perlu diwaspadai dengan lebih memperhatikan anak didiknya. Hal itu menyusul beberapa musibah yang menimpa anak-anak dikarenakan terseret arus di lingkungan tempat tinggalnya.

"Pengawasan terhadap anak didik itu perlu dilakukan di lingkungan sekolah. Ada beberapa kejadian karena kelalaian orang tua dirumah sampai meninggal dunia. Kami minta jaga dengan baik anak didik di lingkungan sekolah. Karena saat ini masih baru mulai musim hujan," pesannya.

Diakhir arahannya, Pj. Bupati Nurkholis berharap kepada seluruh tenaga pendidik agar dapat melanjutkan pendidikan ke strata yang lebih tinggi. Tujuannya tidak lain untuk menambah kompetensi serta pengetahuan. Menurutnya, menambah kompetensi baik melalui jenjang perkuliahan, mengikuti seminar maupun pelatihan bersertifikat sudah barang tentu akan menambah wawasan sebagai tenaga pengajar.

"Bapak Ibu juga jangan sampai berpuas diri dengan capaian pendidikannya saat ini. Kalau bisa tetap melanjutkan pendidikan karena selaku guru ilmunya harus lebih banyak lagi. Pendidikan sekarang bisa kita tempuh dengan beasiswa. Tidak ada salahnya menambah kompetensi baik S2, seminar atau mengikuti pelatihan," pungkasnya. (Iguh+Eka Maria)