Setelah setahun tak menerima kunjungan, Pondok Pesantren (PP) Wahid Hasyim Bangil akhirnya memperbolehkan wali santri bertemu putrinya.
Kesempatan ini hanya diberikan selama dua hari saja, yakni sabtu-minggu (03-04 April 2021) kemarin.
Tak pelak, momen yang ditunggu-tunggu para santri dan keluarganya ini tak disia-siakan.
Pengasuh Ponpes Putri Wahid Hasyim, Gus Wildan mengatakan, keputusan untuk membuka jam kunjungan selama dua hari, tak lain untuk bisa memberikan kesempatan para wali santri yang saking rindunya dengan sang anak yang tengah mondok (sekolah dan belajar agama) dan tak bisa dilihat secara langsung karena Pandemi Covid-19.
Hanya saja, untuk bisa berkunjung, para wali santri harus mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan Ponpes. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, termasuk aturan setiap tamu yang datang wajib disemprot cairan desinfektan.
"Sebenarnya harus membawa rapid antigen. Tapi prokes yang kami terapkan sudah aman. Setiap tamu wajib disemprot desinfektan. Cuci tangan, belum lagi cek suhu badan dan lainnya," kata Gus Wildan, saat ditemui di ponpes Wahid Hasyim, Senin (05/04/2021).
Tak selesai sampai di situ, setiap wali santri yang datang wajib menjaga jarak aman sepanjang dua meter. Bahkan, saat bertemu dengan putrinya, Gus Wildan menegaskan, para wali dibatasi dengan tiga meja, dan tidak boleh ada kontak fisik sama sekali.
"Tidak boleh meminjamkan HP atau berpelukan. Ini bukan larangan, tapi sebagai bagian antisipasi dan aturan yang pemerintah berikan, dan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Lebih lanjut Gus Wildan menjelaskan, dalam satu hari, pihaknya membuka 30 sesi pertemuan. Dimana untuk masing-masing sesi hanya dibatasi sampai 5 menit saja secara bergantian.
"Kita siapkan beberapa ustadzah sebagai pengawas yang membantu para wali santri sekaligus mengawasi bagaimana prokes yang ditegakkan," singkatnya.
Seperti diketahui, Ponpes Wahid Hasyim Bangil memiliki sekitar 700 santriwati. Mereka tak hanya dari Pasuruan atau daerah di sekitar Jawa Timur, melainkan sampai Riau, Lampung, NTT, Bogor, Cirebon dan kota besar di Indonesia.
Dengan dipertemukannya santri dan orang tuanya, Gus Wildan berharap agar jalinan komunikasi dan silaturrahim tetap terjaga meski masih dalam situasi Pandemi.
"Pertemuan ini tak sampai menimbulkan kerumunan. Karena semuanya sudah diatur by name by day. Dalam artian sesuai jam kunjungan dan nama santri yang akan dikunjungi," tutupnya. (emil)
3574 x Dilihat
738 Disukai
833 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar