Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menilai, selama seratus tahun eksistensi Nahdatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di tanah air berperan penting dalam menjaga ketahanan bangsa serta menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari dukungan nyata dalam menghadapi pandemi COVID-19, mengantisipasi sekaligus menanggulangi hantaman gerakan-gerakan radikal hingga menjaga diri dari politik identitas dan ekstremisme.
Maka dari itu, dalam sambutannya yang disampaikan pada saat Resepsi Puncak Satu Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Kepala Negara mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas kontribusi NU untuk negara. Termasuk memberikan sumbangsihnya terhadap kehidupan masyarakat Indonesia yang serba heterogen. Baik dari aspek keislaman dan keindonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan maupun kontribusinya menciptakan kerukunan dalam keberagaman.
"Memasuki abad kedua, insyaallah NU akan tumbuh semakin kokoh menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat. Memberikan contoh hidup adab islam yang baik, menjunjung akhlakul karimah dan adat ketimuran, tata krama, unggah-ungguh, etika yang baik dan adab yang baik. Sekaligus menjaga toleransi, persatuan, kegotongroyongan serta terus mengikuti perkembangan jaman," tandasnya.
Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, kata Presiden Jokowi sapaan akrabnya, NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. Tentunya melalui berbagai upaya Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) untuk ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia.
"Di tengah gelombang perubahan, NU harus terdepan dalam membaca gerak jaman, membaca perkembangan teknologi dan transformasi ekonomi. Menjaga tatanan sosial yang adil dan beradab. Saya berharap, lembaga pendidikan di NU agar mempersiapkan Nahdiyin-nahdiyin muda yang menguasai teknologi digital. Sehingga mampu menjadi profesional-profesional yang unggul," pinta Kepala Negara dengan nada optimis.
Di sisi lain, Presiden juga berharap agar ke depannya NU merangkul dan memberi perhatian serius kepada generasi muda agar tetap mengakar kuat kepada tradisi dan adab ahlussunnah wal jamaah. Pastinya dengan terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Semoga momentum abad kedua NU ini menjadi penanda kebangkitan baru NU, memperkokoh keislaman dan keindonesiaan, meningkatkan kesejahteraan umat. Sekaligus membangun masa depan Indonesia yang maju dan bermartabat," pungkasnya sebelum kemudian secara resmi saya membuka Resepsi Puncak Satu Abad NU pada hari ini Selasa (7/2/2023).
Sebelumnya, di awal sambutannya Presiden mengapresiasi penampilan drumband Banser yang berhasil tampil memukau dengan komposisi We Will Rock You dari Queen. Berikut menyapa tamu undangan yang hadir memadati Gelora Delta Sidoarjo. Diantaranya, Wakil Presiden RI sekaligus mustasyar PBNU, Ma'ruf Amin; Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, M. Jusuf Kalla.
Turut hadir pula, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid; Rais Aam PBNU, Miftahul Akhyar; Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan para kiai, masyayikh, alim ulama. Tidak terkecuali diikuti oleh jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju; Panglima TNI; Kapolri; Muslimah, Fatayat dan Banser NU. Tentu saja juga dihadiri oleh ribuan Banser dari seluruh Jawa Timur yang dikomandoi oleh Gus Irsyad sapaan familiar Irsyad Yusuf, Kasatkorwil Banser Jatim sekaligus Bupati Pasuruan. (Eka Maria)
1897 x Dilihat
384 Disukai
392 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar