SMKN Winongan menerima 3 anak Papua yang mengikuti program ADEM (afirmasi pendidikan menengah) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ketiga anak tersebut yakni Deseliana Tigau, Salomina Munumop dan Kornelia Rosalina Papara. Dari ketiganya, dua siswa berasal dari Jayapura dan satu siswi dari Intanjaya.
Kepala SMKN Winongan, Evi Ristiana mengaku mendapatkan kepercayaan dari Direktorat Jenderal (Dirjen) SMK untuk menjemput ketiga siswi dari Papua.
“Tepatnya awal bulan ini, saya dan kepala sekolah lain di Jatim juga ikut menjemput sekitar 160 an anak papua yang mengikuti ADEM di Jawa Timur. Jadi kami terbang ke Papua bersama-sama,” kata Evi, di sela-sela kesibukannya, Kamis (22/07/2021).
Dijelaskannya, untuk menjemput para siswa hingga sampai di SMKN Winongan, protokol kesehatan wajib diterapkan dengan ketat. Bahkan, berbagai prosedur harus dilalui, salah satunya uji swab antigen demi dapat memastikan bebas dari virus corona.
“Mulai berangkat, kemudian mau kembali ke Pasuruan swab lagi, dan Alhamdulillah hasilnya negative. Baik saya dan guru pendamping, serta3 anak papu yang ikut ADEM di SMKN Winongan, semuanya dinyatakan bebas Covid-19,” terangnya.
Begitu sampai di sekolah, ketiga siswi Papua ini langsung menuju kos atau boarding house yang lokasinya tak jauh dari SMKN Winongan. Menurut Evi, para siswi peserta ADEM ini akan diajak untuk mengenal lebih jauh budaya masyarakat jawa. Khususnya di lingkungan sekitar sekolah.
“Kami tempatkan di kos yang setiap tahunnya menerima anak papua. Kebetulan Pak Kos nya orangnya betul-betul sabar dan telaten untuk membuat anak-anak papua jadi terbiasa dengan lingkungan di Pasuruan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, program ADEM merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan, khususnya bagi anak-anak Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Para siswa itu disiapkan agar memiliki kemampuan belajar yang setara dengan anak-anak di Jawa dan Bali.
Diungkapkan Evi. program ADEM ada sejak tahun 2013. Dimana siswa mendapatkan fasilitas pendidikan, biaya hidup, dan biaya kesehatan. Tak hanya itu saja, selain belajar akademis, mereka berkesempatan mengembangkan bakat olahraga.
“Tahun 2020 SMKN Winongan menerima 5 siswa dan tahun 2019 menerima 2 siswa. Dan tahun ini kita menerima 3 siswi papua,” imbuhnya.
Saat ini, ketiganya sudah mengikuti pembelajaran di kelas AKL (akuntansi keuangan lembaga) meski secara daring (dalam jaringan). Dalam hal pengawasan pembelajaran, Evi tetap memantaunya melalui whatsapp, video call atau menelpon secara langsung apabila ada hal yang harus dikomunikasikan. Dengan harapan agar siswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh, plus membangun jejaring dan bisa berorganisasi.
“Tentunya saya mengharapkan para siswi tersebut agar dapat belajar dengan sungguh-sungguh, membuka wawasan dari berbagai sumber belajar, aktif membangun jejaring dengan berorganisasi serta dapat melanjutkan belajar mereka di SMKN Winongan sampai lulus,” tutupnya. (emil)
2300 x Dilihat
438 Disukai
437 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar