Kebun Raya Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan menjadi saksi meriahnya puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018. Bertema Anak Indonesia, Anak Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat), acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Yembise, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, PLH Bupati Pasuruan Agus Sutiadji dan Ketua Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) Suryan Widati Muhadjir serta ribuan anak dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menyampaikan terima kasihnya kepada para orang tua karena bisa mendidik sehingga menjadikan anak yang luar biasa. “Anak yang luar biasa itu bapaknya dan ibunya adalah luar biasa, karena bapak dan ibu itu guru utama dan pertama yang mendidik anaknya menjadi hebat,” kata pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo.

Lebih lanjut, Pakde Karwo berharap agar anak-anak Indonesia dipersiapkan lebih matang karena merupakan mata rantai untuk menyambut generasi emas pada tahun 2045 mendatang. “Hampir semua olimpiade baik Matematika, dan olimpiade-oliampiade yang lain diambil dari Jawa Timur,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut Menteri PPPA RI, Yohana Yembise, sebagai bentuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak, baru-baru ini negara membuat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

“Barang siapa yang melakukan kejahatan seksual kepada anak, anak itu meninggal, cacat, dan anak itu ditulari penyakit yang berbahaya, maka pelakunya bisa dikenakan hukuman mati, hukuman seumur hidup, hukuman kebiri serta pengumuman pelaku ke publik,” ujarnya.

Peringatan Hari Anak Nasional kali ini diikuti oleh sekitar 3.500 peserta yang terdiri dari 3.000 anak dari seluruh Indonesia dan 500 peserta dari forum anak. (ilm)