Ramai-ramai, anggota Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kota dan Kabupaten Pasuruan plus jajaran di bawahnya nonton bareng (nobar) Film “22 Menit”, di Bioskop NSC Pasuruan, Kamis (19/07/2018) sore.
Ada Kapolres Pasuruan, AKBP Raydian Kokrosono, Dandim 0819 Pasuruan, Letkol Inf Mulliadi, Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo, Sekretaris Daerah (Sekda)Kabupaten Pasuruan, Agus Sutiadji dan penonton lainnya yang dengan seksama menonton film berdurasi 75 menit itu.
Menurut Sekda Agus, Film 22 Menit adalah sebuah tayangan yang memberikan banyak pelajaran kepada seluruh masyarakat untuk bagaimana dapat mengantisipasi maupun melawan aksi teror dan terorisme yang terjadi akhir-akhir ini.
“Bagus sekali filmnya, karena banyak pesan yang terkandung di dalamnya. Khususnya memberikan antisipasi kepada warga jikalau ada teroris di sekitar lingkungan kita,” kata Agus, sesaat setelah selesai menonton.
Tak hanya itu saja, Agus menambahkan bahwa di dalam Film 22 Menit juga memberikan pesan agar masyarakat tidak hanya mengandalkan kepolisian saja dalam menumpas teroris, melainkan menjadi tanggung jawab semua pihak.
“TNI dan Polri adalah kekuatan negara. Akan tetapi kekuatan terbesar adalah masyarakat itu sendiri. Maka dari itu, saya sarankan semua orang untuk menonton film 22 menit di bioskop kesayangan anda,” ajak Agus.
Sementara itu, Kapolres Raydian menegaskan bahwasanya Film 22 Menit sangat layak menjadi tontonan seluruh anak bangsa, lantaran menghadirkan sebuah kisah nyata yang terinspirasi dari kejadian Bom Thamrin pada 2016 lalu. Terlebih mengisahkan tentang upaya Polri dalam menanggulangi aksi terrorisme hanya dalam waktu 22 menit.
“Film ini berjudul 22 menit karena butuh 22 menit bagi Polri untuk meringkus teroris saat Bom Sarinah alias Bom Thamrin terjadi di Jakarta, Januari 2016 lalu. Angka itu kemudian dijadikan judul film yang digarap oleh Eugene Panji dan Myrna Paramita. Ada banyak pesan untuk masyarakat dalam film ini,” tegasnya.
Pesan yang dimaksud diantaranya apabila mendengar ledakan, masyarakat diharapkan tidak malah mendekat, melainkan menjauh dari lokasi ledakan. Tak hanya itu saja, dalam film tersebut juga tersirat harapan untuk masyarakat agar sama-sama saling menjaga lingkungan masing-masing, khususnya dari warga baru yang melakukan aktifitas tak biasa.
“Kalau ada ledakan, jangan sampai mendekat, harus lari dan menjauh. Segera lapor ke kepolisian secepat mungkin karena ini menjadi urusan kami. Dan yang paling penting mari kita jaga lingkungan RT atau RW kita masing-masing dari orang-orang yang mencurigakan. Kalau ada yang mengarah kepada jaringan teroris, segera laporkan kepada kami, maka kami akan segera membantu,” ucap Raydian kepada Suara Pasuruan.
Seperti diketahui, Film drama aksi '22 Menit' karya sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita ini mengangkat kisah keberanian masyarakat dan aparat kepolisian dalam mengatasi serangan teroris pada tanggal 14 Januari 2016 silam di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Film berdurasi 75 menit ini menceritakan bagaimana Ardi (Ario Bayu), seorang anggota pasukan anti terorisme kepolisian yang dengan sigap mengamankan wilayah bom Thamrin dan juga seorang polisi lalu lintas yang berada di kawasan tersebut yang bernama Firman (Ade Firman Hakim). Dan hanya dalam waktu 22 menit mereka dapat mengamankan wilayah dari insiden mematikan tersebut. (emil)
2894 x Dilihat
523 Disukai
516 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar