Ratusan warga binaan plus petugas di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Bangil melaksanakan Sholat Ghoib Berjamaah untuk para korban Gempa Bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Karangasem, Bali.
Sholat Ghoib tersebut dilaksanakan di Aula Rutan Bangil, Jumat (10/08/2018) pagi, dan dipimpin oleh Ustadz Fauzi sebagai imam.
Kepala Rutan Bangil, Wahyu Indarto mengatakan, dilaksanakannya Sholat Ghoib adalah untuk mendoakan seluruh korban gempa bumi di NTB dan Bali maupun masyarakat yang saat ini tengah menghadapi ujian dari Allah SWT.
"Kami berdoa agar masyarakat di Bali dan Lombok senantiasa diberikan kekuatan dalam menghadapi bencana alam seperti ini. Semoga doa dari seluruh warga binaan didengar oleh Allah SWT untuk seluruh korban, sehingga diterima segala amal ibadahnya," kata Wahyu, sesaat setelah Sholat Ghoib selesai dilaksanakan.
Dikatakannya, Sholat Ghoib adalah bagian dari acara Istighosah dan Doa Bersama yang dilaksanakan serentak oleh Kementrian Hukum dan HAM RI bersama seluruh rutan dan lapas (lembaga pemasyarakatan) se-Indonesia, salah satunya di Rutan Bangil.
"Istighosah ini juga dilakukan dalam rangka memperingati Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 73 tahun. Mendoakan agar negara kita menjadi negara yang selalu gemah ripah loh jinawi, toto tentrem karto raharjo. Mudah-mudahan istighosah kita diterima oleh Allah SWT," imbuhnya.
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan bahwa selama istighosah berlangsung, seluruh Rutan dan Lapas tersambung dengan Kementrian Hukum dan HAM RI secara live melalui aplikasi zoom.
"Kita mendengarkan sambutan Dirjen Pemasyarakatan, juga doa yang dipimpin oleh Ustadz Arifin Ilham secara langsung bisa dilihat para warga binaan melalui proyektor yang kita pasang di Aula Rutan Bangil," beber dia.
Sementara itu, gelaran istighosah dan doa bersama membuat ratusan warga binaan berlinang air mata. Salah satunya Zikri (17), warga binaan yang tersangkut kasus perbuatan tidak menyenangkan alias pelecehan seksual. Dirinya merasa menyesal telah melakukan perbuatan yang jelas-jelas melanggar norma susila dan hukum di tanah air.
"Mendengar doa dari Ustad Arifin Ilham membuat saya sadar betapa berdosanya saya. Ingin rasanya meminta maaf kepada kedua orang tua kalau beliau ada di sini sekarang. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi," akunya.
Di sisi lain, setelah sholat ghoib selesai dilaksanakan, acara dilanjutkan dengan makan bersama, di mana warga binaan dan petugas sama-sama makan nasi kuning di atas nampan yang disediakan. (emil)
2891 x Dilihat
571 Disukai
565 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar