Ratusan warga binaan Rutan II B Bangil khusyuk mengikuti pengajian dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW, Di Aula Rutan, Selasa (20/11/2018) pagi.

Tak seperti biasa, ratusan warga binaan yang setiap pagi selalu menantikan keluarganya yang akan berkunjung. Tapi pagi ini, mereka berkumpul untuk mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Fauzi.

Ceramahnya pun sangat berbeda, lantaran menyampaikan keteladanan Nabi Muhammad SAW yang selalu menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada semua makhluk hidup.

Widyawati, Kasubsi Pelayanan Tahanan pada Rutan Bangil mengatakan, nilai-nilai kebaikan yang ada pada diri Rosululloh SAW itulah yang ingin disampaikan kepada seluruh warga binaan, agar ketika sudah bebas, tidak akan pernah mengulangi perbuatannya lagi.

“Kami berharap agar warga binaan betul-betul sadar dan memaknai betul setiap tauziah yang disampaikan penceramah. Dan Alhamdulillah, suasananya sangat hening, tidak ada warga binaan yang ngobrol atau saling bercengkrama ketika pengajian berlangsung,” kata Widya di sela-sela acara.

Dijelaskannya, kegiatan pengajian Maulud Nabi Muhammad, dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirje Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM RI Nomor pas-131.UM.06.02 Tahun 2018 tentang Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW. Dalam surat edaran tersebut, setiap rutan/lapas diminta untuk menyelenggarakan kegiatan Maukud Nabi Muhammad SAW secara sederhana dan khidmat, dengan catatan harus dapat menjaga kondisi keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung, serta dapat menghormati pemeluk agama selain Islam.

“Sebenarnya kami akan melaksanakan kegiatan Maulud Nabi Muhammad SAW pada hari kamis mendatang. Akan tetapi begitu ada Surat Edaran yang turun kemaren sore, maka kami harus melaksanakan kegiatan hari ini,” tandasnya.

Sementara itu, Wahyu Indarto selaku Kepala Rutan Bangil menegaskan, selama pelaksanaan pengajian, para warga binaan senantiasa diawasi oleh seluruh petugas Rutan Bangil, tanpa terkecuali.

“Kita punya puluhan orang petugas sampai 50 orang yang kita kerahkan untuk bias mengawasi kegiatan ini. Dan Alhamdulillah, karena semua petugas sudah kenal dengan warga binaan layaknya sebuah keluarga, jadi model pengawasannya pun tidak seperti mengawasi ujian atau apa, tapi lebih ke family approach atau pendekatan keluarga,” ucap Wahyu saat dihubungi via telepon. (emil)