Untuk menurunkan angka kasus stunting atau masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi yang berakibat terganggunya pertumbuhan pada anak, Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggulirkan beberapa program. Upaya percepatan dalam menekan kasus gizi buruk tersebut dilakukan secara kolaboratif, melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Disampaikan dalam agenda Diseminasi Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021 dan Sosialiasi Perpres No 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Pasuruan, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menekankan beberapa poin penting. Bahwa Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan harus lebih mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi bersama OPD yang berkorelasi. Sebut saja Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial dan instansi terkait lainnya.
“Beberapa waktu lalu saya terima tamu dari Bappenas yang menyampaikan tentang tugas Pemda dalam upaya menekan stunting. Maka dari itu butuh kolaborasi untuk gerakan percepatan dalam menurunkan angka stunting. Saya akan jalankan gerakan KASIH BERSANDING MESRA, akronim dari Keluarga Bersih Bersama Sadar Stunting Menuju Masyarakat Sejahtera,” tandasnya di hadapan seluruh peserta kegiatan.
Menurut Bupati, agar simbiosis mutualisme antar OPD tersebut tepat sasaran dan sesuai target, dibutuhkan pemetaan rancangan strategi yang benar-benar matang. Baik secara pembagian tugas, pelaksanaan teknis di lapangan maupun tahapan monitoring hasil program kegiatan.
“Pelaksanaannya dibutuhkan koordinasi dan kerjasama antara Dinas KBPP dengan Dinas Peternakan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas PERKIM dan dinas terkait lainnya. Harus sinergi kolaborasi dengan semuanya. Sehingga nanti rumusan-rumusan strategi harus dilaksanakan oleh OPD terkait,” ungkap Gus Irsyad, demikian biasanya Satkorwil Banser Jatim tersebut disapa.
Dalam agenda forum diskusi dan evaluasi yang digelar di Hotel Royal Senyiur, Kecamatan Prigen dengan melibatkan para penyuluh Keluarga Berencana (KB) tersebut, Kepala Daerah berharap, ikhtiar dalam mengurangi kasus stunting terlaksana maksimal. Targetnya, mampu menurunkan angka gizi buruk di Kabupaten Pasuruan. Meskipun memang secara prevalensi stunting berdasarkan bulan timbang dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Jika pada tahun 2020 sebesar 21,51 persen, tahun ini menurun menjadi 18,10 persen dari target Pemerintah Provinsi sebesar 21,1 persen.
“Tidak bisa kalau yang kita lakukan hanya standart-standart saja. Tapi harus ada percepatan sehingga bias menurunkan angka stunting. Saya sangat apresiasi usaha yang dilakukan teman-teman Penyuluh KB dalam upaya percepatan penurunan angka stunting,” ungkapnya pada hari Selasa (7/12/2021).
Di akhir sambutannya, Gus Irsyad menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Dinas KBPP, drg. Loembini Pedjati Lajoeng dan timnya yang sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi. Terlebih sangat berkorelasi dengan gerakan “Menuju Pasuruan Satu Data” yang saat ini terus digencarkan. Lebih lanjut, hal itu bagian dari visi misi Bupati yakni pembangunan berbasis keluarga.
“Pembangunan harus dimulai dari data dulu. Data itu penting untuk menyusun sebuah program dan kolaborasi antar dinas. Sehingga hasilnya bisa tepat sasaran,” ucapnya.
Hadir dalam acara, Direktur Pelaporan & Statistik BKKBN Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Rudi Budiman dan Koordinator bidang ADPIN Perwakilan BKKBN Pemerintah Provinsi Jatim, Sovia Hanik. (Eka Maria)
3387 x Dilihat
440 Disukai
447 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar