Ribuan siswa-siswi SMAN I Grati membubuhkan tanda tangan dan cap telapak tangan pada spanduk sepanjang 10 meter, Sabtu (07/04/2018).

Cap tangan tersebut sebagai komitmen memerangi narkoba dan bersepakat menjadikan SMAN I Grati sebagai kawasan bebas narkoba.

Ariadi Nur Awalukianto, Kepala SMAN I Grati mengatakan, ada 4 pilihan warna cat untuk dicapkan pada kain putih yang telah di sediakan, dalam artian menunjukkan keberagaman siswa dalam hal berpendapat, akan tetapi satu dalam hal memerangi narkotika dan obat-obatan terlarang.

“Kita sediakan warna hijau, kuning, merah, oranye, biru dan hitam supaya mereka tahu bahwa kita terdiri dari banyak suku, ras dan agama, tapi kita satu, Indonesia yang bebas dari narkoba,” kata Luki, di sela-sela kegiatan.

Ditambahkannya, pembubuhan cap tangan juga merupakan bagian dari upaya membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan kepedulian dan peran serta SMA serta upaya pencegahan dan pemberantasan penyalah gunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) yang didengungkan sejak tahun 2017.

“Kami sangat peduli akan masalah narkoba. Karena dulu pernah ada salah satu siswa yang terjerat kasus narkoba meskipun pil ringan, " imbuhnya.

Selain cap tangan dan tanda tangan, komitmen SMAN 1 Grati Anti Narkoba juga direalisasikan dalam wujud pembentukan Duta Anti Narkoba dan Polisi Narkoba. Kata Luki, Duta dan Polisi Anti Narkoba memiliki tugas yang berbeda, akan tetapi muaranya sama, yakni membentengi siswa dari bahayanya narkoba.

"Kalau Duta Anti Narkoba kita tugaskan untuk mensosialisasikan apa itu narkoba sampai dengan dampaknya.  Tapi kalau polisi lebih seperti early warning system atau memberikan peringatan dini akan bahayanya narkoba. Kita sudah bentuk lama, tapi intens kita berdayakan dalam tiga tahun terakhir, " beber dia.  (emil)