Setelah vakum karena Pandemi Covid-19, Pemerintah Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan kembali menggelar Selamatan Desa. 

Seperti yang terlihat pada Minggu (30/07/2023) pagi. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan untuk melihat arak-arakan ancak raksasa yang dibawa keliling sejauh 5 kilometer menuju Balai Desa Dayurejo.

Bahkan, dari ribuan warga, ada yang berasal dari luar daerah seperti Malang, Surabaya dan Mojokerto. Mereka ingin berbaur dengan warga dan merasakan bagaimana berebut ancak yang berisi aneka makanan sampai hasil bumi.

"Kangen berebut, karena bisa dapat banyak. Sekarang saya dapat roti bluder besar dan buah-buahan," ungkap Wahyudi, salah satu warga Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sementara itu, Camat Prigen, Mulyono menjelaskan, tradisi Selamatan Desa dilakukan dalam dua tahun sekali. Dimana  setiap dusun atau pedukuhan mengeluarkan satu sampai enam jenis ancak. 

Uniknya lagi, setiap dusun memiliki dua di ancak perwakilan yang akan dikirim ke balai desa yang bernamakan ancak lanang dan ancak wedok. Ancak lanang berisikan hasil bumi seperti sayuran, nasi, ayam dan ikan sedangkan pada ancak wedok berisikan makanan ringan seperti kue tradisional kembang gulo, jajanan kelapa dan lain-lain.

"Ancak-ancak tersebut akan dibawa ke balai desa dengan disertai arak-arakan," pungkasnya.

Barulah setelah ancak tiba di Balai Desa, warga yang tak sabaran langsung berebut isi ancak. Namun sejatinya, ancak dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian didoakan dan langsung diperebutkan. Kata Mulyono, gelaran acara Selamatan Desa tahun ini jauh lebih meriah, lantaran antusiasme warga yang begitu tinggi untuk bisa menghias ancak dan bagi yang hanya menonton saja, warga sudah bersiap sejak pagi hari.

"Saking rindunya menonton arak-arakan seperti ini. Jadi yang datang ya banyak sekali, kami ucapkan terima kasih untuk Pak Kepala Desa yang luar biasa mengerahkan warganya. Pokoknya salut," ucap Mulyono. (emil)