Agar menghasilkan kualitas pembangunan daerah yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jawa Timur dituntut mampu menciptakan penelitian berkualitas. Hal ini karena, hasil penelitian tersebut akan dijadikan rujukan dalam menentukan kebijakan yang tepat pada pembangunan di Jawa Timur. Demikian disampaikan Abdul Hamid Asisten Administrasi Umum, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Setdaprov Jatim) saat membuka Rapat Koordinasi Kelitbangan Jawa Timur Tahun 2017 di Hotel Aria Surabaya, Rabu 22/03/2017).
Menurutnya, jika kebijakan pembangunan yang sebelumnya diawali dengan penelitian maka akan menghasilkan produk pembangunan yang lebih berkualitas, karena sebelumnya telah mengetahui apakah kebijakan ini akan mendapat respon baik atau tidak dimasyarakat. Untuk itu, hasil penelitian yang dihasilkan Balitbang harus berkualitas dan benar-benar memberikan rekomendasi positif terhadap arah pembangunan di Jatim.
“Litbang punya sejumlah peranan untuk meningkatkan kualitas pembangunan yang lebih baik. Diantaranya, menunjang proses transformasi teknologi, ekonomi dan politik, meningkatkan kualitas SDM dan keadilan sosial untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta peningkatan daya saing Jawa timur ditingkat nasional maupun internasional. Sehingga Litbang harus banyak menghasilkan inovasi baru terhadap kebijakan pembangunan yang akan dilakukan pemerintah”, jelasnya.
Merespon hal tersebut, Ardo Sahak Kepala Balitbang Jatim mengatakan, untuk menunjang penguatan Sistem Inovasi Daerah (Sida), tahun ini pihaknya fokus pada ke-26 judul kegiatan penelitian dengan memanfaatkan anggaran yang dialokasikan APBD Jatim sebesar Rp 2,9 Miliar. Kegiatan penelitian meliputi penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, koperasi dan UMKM, investasi, industri dan perdagangan serta lingkungan hidup dan kebencanaan.
Untuk menghasilkan penelitian berkualitas, Balitbang Jatim akan mensinergikan tim perisetnya dengan peneliti asal perguruan tinggi di Jatim melakukan penelitian bersama. Karena semakin beragamnya tuntutan kebijakan pembangunan, maka dilakukan kolaborasi antara 20 peneliti yang dimiliki saat ini dengan peneliti dari perguruan tinggi. Sehingga keilmuannya selalu terbarukan.
“Kalau penelitiannya bersama-sama, apalagi pelibatan institusi luar juga ada. Maka hasil rekomendasi yang dihasilkan nilai tawarnya juga tinggi. Dan tentunya hasilnya juga akan lebih baik. Kolaborasi itu penting, karena akan menunjang kualitas yang dihasilkan”, katanya.
Menurut Ardo, dari hasil Rapat Koordinasi Kelitbangan Jawa Timur Tahun 2017 yang dilaksanakan sejak 22-23 Maret 2017 yang melibatkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Timur, Balitbang Jatim juga memberikan pemahaman tentang pentingnya kebijakan pembangunan yang harus dilandaskan pada hasil penelitian. Hal ini karena, hasil penelitian dapat menjadi ukuran tepat/ tidaknya kebijakan pembangunan itu dilakukan. (Eka Maria)
2911 x Dilihat
792 Disukai
815 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar