Beredarnya video berdurasi 20 detik yang menampilkan sejumlah petugas pemulasaran jenazah yang asyik berjoged di tengah area pemakaman, menghebohkan jagat media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Banyak yang berasumsi bahwa mereka yang berjoged adalah tenaga kesehatan, padahal hal tersebut tidak benar.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron mengatakan, mereka adalah relawan dari Satgas Desa Bayeman, Kecamatan Gondangwetan.

Saat dikonfirmasi, para relawan tersebut mengaku membuat video  di sela-sela menunggu jenazah Covid-19 yang diberangkatkan dari RS Soedarsono Purut, Kota Pasuruan. 

Hanya saja, apa yang dilakukan oleh para relawan tersebut dirasa tidak tepat, meskipun mereka merasa bangga lantaran bisa membantu menjadi relawan pemulasaran jenazah. Hal itu dikarenakan kondisi dan situasi yang masih dalam Pandemi Covid-19.

"Tidak terasa bahwa euforia mereka ini menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Apalagi sekarang jamannya media sosial, gampang sekali tersebar," kata Gus Mujib di sela-sela kesibukannya, Minggu (18/07/2021).

Atas beredarnya video tersebut, para relawan pun sudah membuat video permintaan maaf. Dalam video itu, mereka berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Kata Gus Mujib, Satgas sudah memberikan pembinaa. Terlebih Polres Pasuruan Kota juga sudah memberikan teguran, sehingga hal itu dirasa cukup untuk menjadi pelajaran bagi siapa saja untuk tidak melakukan hal yang sama.

"Mereka juga sudah menyesal atas kekhilafannya dan kami juga sudah berikan pembinaan kepada mereka. Kami berterima kasih sama semua relawan yang membantu pemulasaran jenazah. Tetap semangat dan mari sama-sama berdoa semoga Pandemi ini segera berakhir," tutupnya. (emil)