Keberhasilan Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dalam membangun Kabupaten Pasuruan berdasar partisipasi OPD (organisasi perangkat daerah) yang dipimpinnya, stake holders lain yang terlibat, serta peran serta masyarakat, diacungi jempol oleh pemerintah pusat.
Salah satunya adalah Lembaga Administrasi Negara (LAN), di mana Bupati Irsyad didapuk menjadi pembicara sekaligus pemateri “Best Practise Membangun Koalisi Dengan Stake Holders”, pada Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan XIV tahun 2017, di Ruang Kelas Strategi, Gedung Graha Wicaksana, PPLPN LAN, Jl Administrasi II Pejompongan, Jakarta Pusat, Jumat (19/05/2017).
Acara ini dihadiri oleh Purwastuti, Kapusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional, Hari Baktio, MURP Widyaiswara Utama. Sedangkan pesertanya adalah para Pejabat Eselon II, baik dari kementerian, lembaga dan unsur Pemerintahan daerah.
Deputi Bidang Diklat Aparatur LAN, M Idris mengatakan bahwa Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf satu-satunya kepala daerah yang diundang secara khusus untuk jadi pemateri dalam acara itu.
"Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf adalah salah satu kepala daerah yang telah berhasil melibatkan partisipasi stakeholders dan masyarakat dalam pembangun Kabupaten Pasuruan. Makanya Bupati M Irsyad Yusuf diharapkan bisa berbagi tips kesuksesan kepada peserta diklat tersebut," ujar Idris.
Sementara itu, Bupati Irsyad menyampaikan kiat-kiatnya dalam pembangunan partisipasif yang melibatkan masyarakat di Pasuruan. Menurut Irsyad, untuk mewujudkan Visi Misi selama 5 tahun, dirinya menggunakan pendekatan Collaborative Governance untuk proses negosiasi, berbagi informasi dan sumber daya yang dimiliki. Collaborative Governance adalah pendekatan baru dalam studi Administrasi Publik yang menekankan pada pencapaian outcome melalui 3 strategi yaitu multiple stakeholders, multi-lateral interactions, dan multi-dimensional issues.
Dalam membangun Pasuruan, Irsyad tak hanya melibatkan pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat, cendekiawan atau perguruan tinggi dan pelaku dunia usaha atau industri. Keterpaduan antar semua sektor itu akan mempengaruhi sumber daya manusia yang makin berkualitas yang bisa dicetak dari pendidikan formal maupun informal seperti pesantren.
"Semua pihak kita libatkan, karena tentu saja keberhasilan tidak akan pernah diraih dengan sendirian saja, karena ini sebuah daerah.,” jelasnya.
Selain pembangunan ekonomi, pembangunan berdimensi sosial juga sangat penting. Pembangunan dimensi sosial bisa menciptakan masyarakat yang aman, tentram, harmonis, religius dan berbudaya. Model pembangunan desa kelima yang digagas oleh Bupati adalah pemerintahan dan pelayanan publik yang baik. Dengan pelayanan yang baik maka akan tercipta pemerintahan yang profesional, bersih, transparan, akuntable dan responsif.
"Dengan keterpaduan semua sektor itu maka SDM, pelayanan kesehatan, pembangunan ekonomi, pembangunan dimensi sosial dan pelayanan publik yang baik maka pada akhirnya akan membuat warga menjadi sejahtera," ujar Bupati di hadapan para peserta diklat.
Selain melibatkan semua stakeholders, Bupati Irsyad juga memberikan penekanan khusus dalam membangun desa di Pasuruan. Salah satunya adalah Pembangunan ekonomi daerah berdimensi sosial. Hal ini dia wujudkan dengan mengeluarkan Peraturan Bupati 400/670/HK/424.013/2014.
"Dalam Perbup itu fokus program ditekankan pada aspek pendidikan (wasis), kesehatan (waras), ekonomi (wareg), infrastruktur, dan ketertiban-keamanan," ujarnya.Dia juga memberikan dua bentuk intervensi yaitu Generik (pada sektor pendidikan, kesehatan, pelayanan dan trantib) dan Spesifik (pada sektor ekonomi dan infrastruktur). "Dampaknya maka akan mengangkat status desa tertinggal menjadi desa maju atau mandiri," ujarnya.
Dalam bagian kesimpulan, hasil pembangunan yang dicapai oleh Kabupaten Pasuruan selama ini adalah hasil kolaborasi dan aksi-bersama antar-stakeholders yang ada di lingkungan Kabupaten Pasuruan. Dan kunci keberhasilan kepala daerah adalah terletak pada kemampuannya untuk berkomunikasi dan membangun komitmen bersama dengan para pemangku kepentingan demi kemajuan daerah.
"Collaborative Governance sangat efektif tidak hanya dalam konteks mencari solusi yang akurat dan inovatif, tetapi juga dalam hal memperkuat proses implementasi dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Keberhasilan ini telah membuat M Irsyad Yusuf diganjar penghargaan sebagai salah satu dari 7 Bupati terbaik di Indonesia tahun 2017, Indonesian Ministers Awards 2017 'Government and BUMN', Kerjasama 10 kementerian dan lembaga independent Seven. Dia juga mendapat penghargaan 'Natamukti' ICSB Indonesia City Award 2016, sebuah penghargaan yang diberikan oleh International Council for Small Business (ICSB) Indonesia kategori 'Natamukti Satria'. Tak hanya itu saja, Kabupaten Pasuruan juga menerima Penghargaan Gold Medal "Regional Marketing Award 2015", sebuah penghargaan yang diberikan kepada daerah-daerah yang mulai berorientasi pada marketing untuk mengangkat potensi-potensi daerah, khususnya terkait dengan trade, tourism, dan investment (TTI). Selain itu Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagai Kabupaten Sehat kategori 'Swasti Saba Padapa', mampu memberikan 4 tatanan yang menjadi kriteria penilaian, yaitu kawasan permukiman sarana dan prasarana umum, kawasan industri dan perkantoran sehat, ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan masyarakat yang sehat mandiri dengan lokus (lokasi khusus), serta puluhan penghargaan lainnya. (emil)
0 Komentar