Pemanfaatan kapuk randu sebagai bahan sebagai pengisi Kasur lambat laun memang tergerus dengan bahan pengisi lain seperti busa,silicone dan lainnya. Akan tetapi kapuk masih memiliki dan mempunyai pangsa pasar tersendiri bagi penggemarnya.Seperti yang bisa dilihat di Desa Suwayuwo Kecamatan Sukorejo, terdapat beberapa industri rumahan skala kecil dan mikro yang mengolah kapuk randu. Puluhan ton buah kapuk dari pohon randu diolah menjadi kapuk yang nantinya dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Bukti bahwa Desa Suwayuwo adalah salah satu Desa Pengolah kapuk randu.
Salah satu dari pengusaha pengolahan kapuk tersebut adalah Sochibul Huda. Pria 53 tahun tersebut merupakan salah satu pengusaha pengolahan kapuk di Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo sejak 1996.Berawal dari keinginannya untuk berwirausaha, pria yang sempat bekerja di tempat pengolahan kapuk milik orang lain ini akhirnya memutuskan untuk membuka usaha pengolahan kapuk sendiri.
Berbekal ilmu yang dipelajari secara otodidak, dia mulai membangun dan mencari target pasar untuk pemasaran olahan kapuknya. Selain itu beliau juga mengembangkan mesin blower untuk proses produksinya secara mandiri. Karena memang mesin pengolahan kapuk sangat jarang tersedia di toko-toko. Oleh karena itu beliau mengembangkan sendiri mesin tersebut dibantu oleh beberapa karyawannya.
Lambat laun kapasitas produksinyapun meningkat. Dari yang awalnya hanya mampu mengolah dan mengirimkan puluhan kilo gram kapuk hingga mencapai 4 ton setiap harinya pada saat ini.
“kalau dulu karena memang pertama merintis jadi masih bisa dikatakan sedikit hanya puluhan kilogram saja, pelan-pelan tiap tahunnya sampai akhirnya stabil di angka 4 ton setiap harinya”,ujarnya.
Dengan jumlah tersebut, Sochib sapaan akrabnya dibantu oleh 100 karyawan yang tersebar di 2 (dua) gudang pengolahan kapuk miliknya. Mereka bertugas dari mulai proses pengangkatan buah randu, kemudian pemecahan dan pemisahan kapuk dari buahnya, kemudian proses penjemuran sekaligus penggunaan mesin blower untuk memisahkan kapuk sehingga yang dihasilkan benar-benar bersih dari biji. Sampai kemudian kapuk tersebut dikemas untuk siap dikirim.
Terkait dengan pandemi Covid-19 yang menyerang berbagai sektor, diluar dugaan usaha yang sudah 25 tahun dibangunnya ini mampu melewati dengan lancar walaupun memang sempat terdampak terutama pada 3 (tiga) bulan pertama masa pandemi. Akan tetapi tidak sampai melakukan pengurangan karyawan. Harga jual memang sempat menurun sampai 30% dan pembatasan pengiriman karena adanya daerah yang ditutup sempat menjadi kendala. Menyiasati hal tersebut, beliau memasarkan kapuknya pada pengepul di sekitar wilayahnya jadi tidak sampai menimbun hasil produksinya.
"Alhamdulillah, selama masa pandemi ini kita masih bisa bertahan dengan jumlah produksi tersebut dan proses pengiriman juga masih sama. Sehingga bisa dikatakan kita mampu melewati masa sulit di awal-awal pandemi dan tidak sampai mengurangi produksi dan karyawan",pungkasnya. (dnd)
4480 x Dilihat
811 Disukai
745 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar