Inovasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan “SAKERA JEMPOL (Sadari Kekerasan Perempuan dan Anak dengan Jemput Bola) tak hanya diakui oleh pemerintah pusat saja, melainkan telah mendunia.
Setidaknya, itulah fakta yang terlihat saat Pemkab Pasuruan menerima Piagam Penghargaan dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Syafruddin kepada Pj Bupati Pasuruan, Abdul Hamid, di Hotel Shangrilla Surabaya, Rabu (19/09/2018).
Dalam piagam tersebut, Inovasi Sakera Jempol masuk menjadi 3 besar tingkat dunia untuk Zona Asia Pasific alias Semifinalis Peserta United Nation Public Service Awards (UNPSA) 2018 untuk kategori Promoting Gender Responsive Pubic Service to Achieve the SDGs.
Yetty Purwaningsih, Kepala Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB-PP) Kabupaten Pasuruan mengatakan, meskipun tak menjadi juara inovasi terbaik dunia, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana bisa terus menjadikan SAKERA JEMPOL lebih mengena ke masyarakat. Dalam artian, komitmen untuk terus melakukan upaya perlindungan kekerasan pada perempuan dan anak se-Kabupaten Pasuruan.
“Masalah kekerasan pada perempuan dan anak adalah hal penting yang harus kami atasi bersama seluruh stake holder dan elemen masyarakat lainnya. Tren kasus kekerasan mulai tahun 2013 sampai 2015 mengalami kenaikan, oleh karena itu kami bertekad untuk terus menekan sampai serendah-rendahnya,” kata Yetty saat ditemui di kantornya, Jumat (21/09/2018).
Sejak tahun 2013, terdapat 56 kasus kekerasan perempuan dan anak yang meningkat pada tahun 2014 dengan 58 kasus. Sedangkan untuk pengaduan kasus kekerasan juga meningkat dari tahun 2014 ke 2015, yakni dari 29 kasus menjadi 53 kasus. Kata Yetty, seluruh kasus dan pengaduan sampai dengan tahun 2018 telah menurun secara signifikan, yakni 15 kasus yang terdiri dari 3 kasus KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) dan 12 kasus kekerasan pada anak.
“Seluruh korban sudah kita damping supaya bisa segera pulih dan bisa beraktifitas sedia kala, dan itu akan terus kita damping meskipun kita masih membuka ruang konseling sampai jemput bola ke semua lapisan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Henda Sulkhah selaku Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menambahkan, dalam Inovasi SAKERA JEMPOL, ada beberapa program yang terus dikembangkan, diantaranya Fanspage Plus Molin (Mobil Perlindungan Perempuan dan Anak ), Hotline Jempol (Hotline Jemput Bola), Four Past (cepat, terdeteksi, cepat terlapor, cepat tertangani dan cepat terehabilitasi), maupun Ada Jempol (Advokasi Jemput Bola) yang merupakan pendampingan terhadap korban kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Pasuruan.
“SAKERA JEMPOL merupakan system yang sederhana, unik namun komprehensif dan aplikatif, mulai dari promotif, prefentif hingga rehabilitative dari korban kekerasan perempuan dan anak yang mampu menjawab permasalahan terkait dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal ini terbukti dari 3 indikator, yakni penurunan KDRT, peningkatan laporan kasus yang mengindikasikan bahwa kesadaran akan pentingnya melaporkan kasus kekerasan menjadi lebih baik, dan tidak membutuhkan biaya yang sangat besar namun dampaknya jauh lebih besar. Kita bersyukur banyak perubahan yang terjadi sesuai dengan harapan kita,” ungkapya kepada Suara Pasuruan. (emil)
3548 x Dilihat
481 Disukai
500 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar